Kamis, 06 Oktober 2011

RESEP MEMBUAT ROTI BAGEL

Bagel adalah roti berbentuk bulat seperti donat dengan tekstur kering dan dan renyah di luar, namun liat di bagian dalamnya. Sangat populer di New York sebagai menu sarapan. Biasanya, di warga New York mengoleskan krim keju pada bagel dan disantap dengan secangkir kopi.
Sebagai variasi, permukaan bagel bisa juga ditaburi wijen, poppy seed atau biji bunga matahari.
Jangan menggunakan air panas saat menguleni adonan bagel. Karena ragi akan mati pada suhu di atas 40 derajat Celcius.
Hindari menambahkan ragi secara bersamaan dengan garam karena garam juga dapat menyebabkan ragi mati.
Resep Roti Bagel
Roti Bagel
Bahan:
500 gr tepung terigu khusus untuk roti, ayak
1 sdm gula pasir
2 sdt ragi instan
350 ml air hangat (suam-suam kuku)
1 sdm minyak sayur
1 1/2 sdt garam
1 1/2 liter air yang didihkan
1/2 sdt soda kue, didihkan
Cara membuat:
Campurkan tepung terigu bersama gula pasir, air hangat, ragi instan dan minyak sayur dalam wadah yang besar. Aduk rata dan kemudian masukkan garam. Aduk lagi sampai rata.
Pindahkan adonan ke atas permukaan datar bertabur tepung. Uleni selama 10 menit hingga kalis dan tidak lengket di tangan. Kembalikan ke dalam wadah, tutup dengan plastik lengket dan diamkan selama 20 menit. Jika dirasa adonan sudah mengembang, sisihkan.
Buka tutup wadah, bagi adonan menjadi 8 bagian, bentuk bulat-bulat. Tusuk bagian tengah di setiap bulatan adonan menggunakan jari, kemudian lebarkan lubang di bagian tengah hingga menyerupai donat. Diamkan adonan selama kurang lebih 20 menit hingga mengembang lalu sisihkan.
Rebus setiap adonan bagel di dalam air soda kue yang sudah mendidih, di atas api sedang selama 2 menit di setiap sisinya. Angkat dan tiriskan. Diamkan adonan selama 5 menit hingga mengering.
Letakkan adonan di atas loyang bersemir minyak, beri jarak diantaranya. Panggang di dalam oven bersuhu 180 derajat celcius selama 30 menit hingga matang.

KUPANG LONTONG KHAS KRATON PASURUAN

Bagi Anda yang lagi menempuh perjalanan ke arah tapal kuda (Wilayah Pasuruan ke arah timur), mendadak ingin makanan yang menggoda selera, cobalah cicipi Kupang Kraton yang ada di Pasar Pertigaan Kraton, Pasuruan. Banyaknya lapak yang menawarkan kupang lontong membuat kita mudah menemuinya. Kebanyakan pedagang yang di lokasi buka mulai pukul 8 pagi sampai pukul 8 malam. Penyebutan kupang lontong Kraton, ya lantaran kupang yang dijual oleh pedagang di sana cara memperolehnya di pesisir laut utara, yang berada di laut di pinggir utara Pasuruan. Selain Pasuruan, di Jawa Timur penangkapan kupang dapat ditemui di daerah pesisir utara, antara lain di Pantai Surabaya dan Sidoarjo. Kupang diolah menjadi sebuah makanan yang khas yang hanya bisa ditemui di sekitar daerah penangkapannya. Kupang merupakan hewan laut semacam kerang, bentuknya kecil sekira 3-5 milimeter. Kupang adalah hewan yang hidup hanya di laut. Kuliner kupang lontong Kraton secara sekilas dari segi tampilan hampir sama dengan kupang lontong dari Sidoarjo atau Surabaya. Namun, bila kita amati dan rasakan secara dalam, kupang kraton ini ada yang beda. Yakni pada jenis petisnya, yang terbuat dari bahan dasar kupang diolah dengan gula merah. Sedangkan kuahnya lebih bening atau tidak sekeruh kupang Sidoarjo. Lalu kupangnya berukuran sedikit lebih besar dan warnanya agak pucat. Kemudian sajian itu disuguhkan di piring bersama lontong dengan perpaduan rasa manis dan agak sedikit kecut dari perasan jeruk nipis. Hmmm, dijamin bikin selera Anda tak sabar ingin segera melahapnya. Bagi yang suka pedas, bisa juga meminta ditambah cabe rawit. Sensasi rasanya pun menjadi lebih nikmat. Perpaduan antara manis, asam, dan pedas. Bu Ning, salah satu penjual mengatakan, biasanya pembeli lebih suka dengan kupang lontong yang memadukan manis, asam dan pedas. “Kalau mereka dari mana sepertinya kebanyakan datang dari luar kota Pasuruan. Dari Malang, Blitar, Trenggalek, Kediri, dan masih banyak lagi yang kebetulan mampir pas menempuh perjalanan ke arah tapal kuda atau Bali,” ujar pemilik warung Kupang Lontong Bu Ning itu. Menikmati kupang kraton biasanya lengkap dengan suguhan khas pendamping lainnya. Mulai dengan sate kerang, tahu goreng, lentho, botok kupang, dan pelasan kupang. Semua sangat nikmat dan patut dicoba. Apalagi harganya sangat terjangkau. Salah satu hidangan pelengkap untuk kupang adalah sate kerang. Daging kerang yang sudah lepas dari cangkangnya lalu ditusuk dengan lidi. Sate kerang kerap disantap dengan sambel yang terbuat dari petis kupang yang dicampur dengan gula merah. Sate kerang dapat dimakan sekalian dengan kupang lontongnya. Tapi juga boleh disantap dengan dicocol ke sambel yang bisa diminta ke penjualnya

Minggu, 14 Agustus 2011

USAHA FASTFOOD BENTO

Tren makan di luar negeri dengan cepat diadaptasi oleh orang Indonesia. Dengan beberapa variasi, biasanya makanan cepat saji disesuaikan dengan selera lokal. Resto fastfood selalu dipadati. Orang bukan hanya karena ingin makan hidangan cepat saji karena diburu waktu untuk kembali beraktivitas, tetapi juga untuk menjaga gengsi. Gaya hidup itu dimulai dari kota besar dan kemudian dengan cepat menyebar. Gerai fastfood kemudian diterjemahkan dalam gaya yang mirip oleh mereka yang pintar melihat peluang. Makanan cepat saji di resto sudah pasti tidak terjangkau oleh masyarakat kebanyakan.
Itu sebabnya, duplikasi makanan cepat saji dengan mudah ditemui bahkan di kios kaki lima. Sebut saja ayam goreng, kentang goreng, kebab, burger, dan sebagainya. Kini, meniru kebiasaan makan orang Jepang, nasi kotak yang lazim disebut bento mudah diperoleh di kaki lima. Bento merek terkenal menjadi inspirasi karena isiannya dengan mudah divariasikan.
Berbeda dengan makanan cepat saji Amerika yang didominasi olahan daging dan ayam, makanan cepat saji Jepang banyak menyajikan menu seafood dan sayuran. Karakter makanan Jepang inilah yang sering dikonotasikan sebagai makanan sehat.
Disebut fastfood, karena penyajiaanya yang cepat dan mudah disajikan. Pembeli bisa memesan sesuai menu paket atau atau memesan menu tunggal. Ciri utamanya menu ini disertai nasi. Ini keuntungan bento karena dengan menu nasi akan lebih mudah diterima orang Indonesia sebagai makanan utama dan bukan camilan atau makanan tambahan.
Tren makanan cepat saji Jepang dalam skala kecil dan mudah didapat menjadi nilai lebih usaha ini. Dengan gerobak khusus dalam bentuk counter cantik, akan mengundang pembeli.
Siap Berbisnis Bento
Untuk membuat makanan cepat saji kaki lima perlu dipilih mana yang paling populer dan minat konsumen yang akan dibidik. Makanan Jepang (bento) menjadi salah satu pilihan yang populer. Beberapa menu populer semacam ekkado, udang tepung, teriyaki, karage, atau cumi ring dan lainnya dapat menjadi andalan. Sesuaikan dengan budget yang dimiliki. Penyajian makanan cepat saji selalu mengutamakan kecepatan dan ketepatan dalam menyajikan makanan. Berbeda dengan jenis makanan tradisional misal ikan bakar atau mi goreng membutuhkan waktu yang relatif lama dalam penyiapannya.
Perhatikan kelengkapan usaha sesuai dengan pilihan jenis makanannya. Beberapa hal berikut bisa jadi pertimbangan untuk membuat usaha fastfood kaki lima. Siapkan gerobak dengan warna dan desain yang menarik sehingga tampil lebih modern dan bersih, layaknya outlet fastfood di Jepang. Hiasi dengan gambar dan design yang praktis seolah terkesan up to date.
Makanan yang akan disajikan sudah dalam bentuk setengah jadi. Tidak perlu membuat makanan dari awal sampai akhir supaya praktis dan cepat, sesuai dengan karakter fastfood. Misal, ekkado siap goreng dalam 2–3 menit. Karage sudah siap goreng, menu udang goreng tinggal susun . Dengan begitu pembeli tidak perlu menunggu terlalu lama.
Tetapkan menu dan paket menu yang biasanya selalu menjadi ciri makanan fastfood. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah penjualan atau menjadi ciri khusus.
Perlu juga menyusun manajemen penanganan dan penyajian makanan agar seragam dari satu outlet ke outlet lainnya. Ini berkaitan dengan training yang harus dilakukan kepada penjual makanan cepat saji.
Sediakan kemasan yang menarik jika ingin dibawa pulang, atau mengupayakan peralatan praktis dan sederhana misal piring sekali pakai atau gelas sekali pakai. Dengan begitu pembeli tak harus duduk di meja untuk menikmati makanan, tetapi bisa sambil jalan atau mengendarai kendaraan sambil makan.
Udang Goreng Ekkado
Bahan

  • 200 gr udang kupas
  • 200 gr ikan tanpa duri dan kulit
  • 50 gr air es
  • 50 gr tapioka
  • 2 siung bawang putih
  • ½ sdt merica
  • 1 batang bawang daun, rajang halus
  • 1 sdm minyak wijen
  • 1 sdm gula
  • 1 sdt garam
  • 10 butir telur puyuh yang sudah direbus, kupas, untuk isi bagian dalam
  • 1 lembar kulit tahu dipotong menjadi 12 x 12 cm
  • 10 lembar daun kucai yang sudah dicelup air panas.
Cara Membuat
Potong kulit tahu sesuai ukuran. Bersihkan garam yang melekat dengan lap basah. Sisihkan.
Siapkan food processor, masukkan udang, ikan, air es lalu aduk sampai tercampur rata dengan menggunakan kecepatan tinggi. Masukkan tepung dan bumbu. Aduk lagi sampai rata. Angkat. Masukkan rajangan daun bawang dan minyak wijen. Aduk dengan spatula.
Ambil 30 gr adonan, letakkan di tengah bagian kulit tahu, isi dengan 1 butir telur puyuh. Bulatkan sehingga telur puyuh ada di tengah. Bungkus dengan menggunakan kulit tahu. Ikat bagian ujung dengan daun kucai. Lakukan sampai adonan habis.
Siapkan pengukus. Kukus ekkado selama 20-30 menit sampai matang. Angkat dan dinginkan.
Jika ingin menghidangkan, goreng dalam minyak panas selama 5-7 menit sampai kuning keemasan. Sajikan dengan nasi hangat dan salad.

USAHA PAKET KUE TRADISIONAL

Paket Lebaran merupakan salah satu bisnis yang seringkali muncul menjelang, terutama Idul Fitri dengan omzet yang lumayan besar. Kebiasaan memberi aneka bentuk makanan menjelang Lebaran menjadi peluang. Saudara yang lebih tua mendapatkan kiriman makanan dari saudara yang lebih muda. Silahturahmi tidak sekadar bertemu muka, tetapi selalu ada perasaan tidak enak jika tidak mengirimkan makanan. Tradisi mengirim parsel terkait juga dengan pemahaman merayakan hari raya perlu aneka makanan atau kue untuk suguhan.
Antaran makanan tradisional akhirnya berkembang menjadi aneka antaran berupa paket makanan yang dikemas dengan menggunakan wadah. Tidak hanya keluarga dekat yang dikirimi paket, tetapi juga relasi baik secara pribadi maupun perusahaan.
Bisnis paket Lebaran sebagaimana bisnis kue Lebaran juga menjadi bisnis dadakan yang tiba tiba menghasilkan keuntungan besar. Paket tetap lebih praktis sehingga banyak orang memilihnya sebagai antaran. Apalagi mengingat semakin banyaknya kesibukan, sehingga tidak sempat membuat makanan sendiri di dapur untuk antaran.
Bisnis paket Lebaran boleh dibilang tidak ada matinya dan selalu berulang tiap tahun, karena tradisi yang terus dilakukan, maka bisnis ini tetap berprospek bagus. Permintaan akan paket tetap berdatangan tanpa peduli resesi ataupun daya beli turun. Permintaan parsel tetap tinggi.
Mengemas Aneka Dodol
Bisnis paket Lebaran mengalami perkembangan. Pemain bisnis ini mulai tumbuh bak jamur di musim hujan apalagi menjelang Lebaran. Persaingan menjadi cukup ketat apalagi banyak pemain baru yang coba-coba mencicipi gurihnya laba bisnis ini. Anda yang ingin memulai usaha ini harus cerdas dalam memasuki usaha paket. Saat ini paket tidak hanya berisi makanan, tetapi juga bahan-bahan lain berupa perabot rumah tangga atau kain yang dikemas khusus. Paket Lebaran yang paling banyak dijual memang adalah kue-kue modern yang dikemas dengan keranjang atau wadah khusus. Alasan utama memilih kue kering tersebut karena memang kue ini relatif awet dibandingkan dengan jenis kue lain, sehingga tidak menjadi kendala jika dikirim kapan pun dan di mana pun.
Untuk pemula usaha paket Lebaran dengan modal minim sebaiknya berhati-hati karena persaingan yang ketat. Memilih inovasi mengemas aneka jenang dodol untuk antaran Lebaran dapat menjadi alternatif yang menarik karena masih belum banyak pelaku usaha ini yang melakoninya. Apalagi aneka jenang dodol tradisional merupakan kue khas yang pada zaman dulu sering menjadi antaran wajib ke sanak kerabat. Saat ini memang kue ini banyak tergeser oleh kue modern yang tampil lebih menarik dan terjangkau. Apalagi beberapa jenis jenang dan dodol terkendala dengan daya awetnya yang tidak lama. Sehingga pilihan untuk menjadikan aneka jenang dodol sebagai antaran kadang-kadang dilewatkan begitu saja.
Usaha mengemas dan mengawetkan makanan warisan semacam jenang dodol untuk dijadikan paket Lebaran justru menjadi terobosan tersendiri karena di samping kue tersebut memiliki nilai sejarah juga membangkitkan kenangan masa lalu. Aneka jenang dodol adalah makanan yang enak dan legit. Makanan ini pada intinya dapat bertahan lebih lama jika dikemas dengan baik dan benar.
Perhitungan dan Resep Membuat Madumongso
Bahan
  • 2.000 gr beras ketan hitam (difermentasikan untuk tape)
  • 2 butir ragi
  • 3.500 lt santan kental dari 2 butir kelapa
  • 1.500 g gula pasir
  • ½ butir kelapa (bagian kulit dihilangkan dan ditumbuk agak halus)
Cara Membuat
Sebelum membuat madumongso, ketan harus dibuat menjadi tape terlebih dahulu.
Cuci ketan hitam lalu kukus sampai matang. Angkat dan dinginkan. Taburkan ragi di atas ketan, aduk sampai rata. Simpan dalam wadah tertutup. Gunakan daun pisang untuk menutupnya. Biarkan beberapa hari sampai lunak dan menjadi tape.
Masak santan di dalam wajan. Aduk sampai berminyak lalu masukkan tape ketan, gula pasir, dan kelapa halus. Aduk terus sampai santan habis dan adonan terlihat agak mengering liat. Biasanya membutuhkan waktu antara 3—4 jam. Madumongso sampai harus kelihatan seperti gulali. Angkat dan dinginkan.
Cara Mengemas
Madumongso yang sudah dingin dikemas dengan menggunakan potongan plastik PE dan dibungkus rapat (jika perlu di-sealer atau diikat dengan tali). Bentuk menjadi bulatan atau memanjang seperti permen, bungkus kembali dengan kertas aneka warna lalu atur dalam kotak atau keranjang dan ditutup kembali dengan plastik bening atau cling wrap sehingga madumongso menjadi menarik dan aman dibawa ke mana pun. Sekarang madumongso siap dikirim sebagai paket Lebaran yang menarik.
Pengawetan dan Kemasan Tepat
Aneka kue jenang atau dodol (jenang labu, madumongso, jenang beras atau ketan, dan seterusnya) adalah kue yang relatif aman karena dimasak dengan menggunakan bahan pengawet alamiah yakni gula dan dimasak sampai menjadi pati sehingga kadar airnya berkurang. Selama ini yang menjadi masalah mengapa kue ini tidak bisa bertahan lama karena munculnya jamur dan bau tengik ,sehingga tidak layak lagi dimakan. Agar awet hal perlu diperhatikan sebagai berikut.
Kandungan air di dalam jenang dan dodol jangan terlalu banyak atau teksturnya tidak terlalu lembek. Jenang harus benar benar menjadi pasta.
Komposisi gula yang banyak menjadikan adonan lebih kuat karena gula adalah salah pengawet alamiah. Jika gula terlalu sedikit justeru menjadi bahan makanan dari bakteri dan jamur.
Penambahan pengawet antijamur yang food grade di dalam adonan (maksimal 1 gr untuk 1 kg adonan) bisa memperpanjang masa simpan. Jika perlu di kemasan luar ditambahkan antijamur atau silica gel yang dibungkus dengan kemasan khusus sehingga pertumbuhan jamur bisa dikendalikan.
Menggunakan kemasan yang cocok dan aman, sehingga mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur atau kontaminasi dari kotoran di luar yang seringkali menjadi sumber pemicu tumbuhnya jamur dan rasa tengik. Beberapa jenis Jenang yang menggunakan bahan santan sangat rentan muncul rasa tengik ini. Agar aman pengemasan jenang bisa menggunakan tiga tahapan yakni kemasan primer yang bersentuhan langsung dengan jenang, kemasan sekunder untuk melindungi dan mempercantik penampilan serta kemasan tertier yang mempermudah pengiriman. Kemasan tertier harus menggunakan bahan dari plasti PE yang fleksibel dan tahan terhadap pengaruh udara dan kotoran dari luar. Penggunaan aluminium foil juga bisa mempertahankan daya tahan jenang lebih lama.
Tutup rapat dengan sealer atau dikemas dengan benar-benar ketat menjadikan lebih awet. Setelah itu jenang dapat dibungkus dengan menggunakan kertas makanan atau karton kecil untuk membungkus ulang. Agar mudah dibawah ke mana pun, bisa menggunakan karton atau plastik yang tebal.

Minggu, 07 Agustus 2011

RESTO HALO, SURABAYA

Kini, kita  tidak perlu bingung mencari tempat makan yang menawarkan menu lengkap dengan nuansa klasik yang indah. Karena semua dapat dirasakan di resto ini. Dirancang dengan konsep resto yang hijau, rindang, dan indah, didukung suara gemericik air dan kicau burung, Resto Hallo Surabaya seakan menjadi pesona alami yang menghijau di tengah himpitan bangunan Kota Surabaya. Hallo Surabaya berlokasi di wilayah Surabaya Utara tepatnya di Jalan Raya Bubutan No. 95, dengan menempati lahan seluas 2,4 hektar. Salah satu bagian resto ini berdiri dengan gaya bangunan kolonial. Oleh sang pengelola Benyamin Wibowo, kemudian bangunan yang dikenal sebagai lounge itu dipadukan dengan nuansa alam khas pedesaan. Tujuannya tak lain adalah untuk memberikan sentuhan tersendiri bagi pengunjung. Melangkah memasuki lounge, pengunjung akan menjumpai cagar budaya yang dipadu dengan aksesoris tradisional. Lampu gantung dan meja kursi khas Jawa dipadu dengan artistik lukisan yang berjajar memenuhi dinding gedung. Lounge inilah gedung utama restoran yang merupakan bekas gedung peninggalan Belanda. Lantai dua lounge ini, sering dipakai untuk tempat gathering dengan kapasitas hingga 450 kusi. Berpindah ke sisi belakang dari keberadaan lounge, kita akan menjumpai suasana pedesaan yang sangat kental. Suasana tenang serta kolam di bagian timur dipadu dengan gazebo bambu beratap jerami, sengaja didesain untuk membuat pengunjung lupa bila sedang berada di tengah kota. Selain mencampurkan beberapa budaya dalam arsitekturnya, Hallo Surabaya juga berakulturasi dalam daftar menu. Dari deretan pilihan yang tersedia, soto bakar, ayam bekaka dan bandeng bambu menjadi andalan menu tradisional. Khusus menu yang disebut terakhir, pengunjung dapat memilih dari tiga rasa yang tersedia, yakni cabe hijau, rica-rica dan pepes. ntuk citarasa oriental, pengunjung dapat memilih kepiting soka telur asin, belut saos padang, lumpia udang atau sapi saos pedas sebagai pengganjal perut. Jangan lupakan dadar jagung Hallo Surabaya yang jadi andalan pula. Rasa renyah dan lezat datang dari campuran jagung, udang, kaldu dan paprika yang diaduk merata. Sementara untuk penghilang dahaga, cobalah green Hallo Surabaya. Sesuai warnanya, minuman ini berwarna hijau dengan resep yang disimpan rapat. “Anda juga tidak perlu khawatir dengan hidangan di sini, kami jamin semua hidangan halal dan layak dikonsumsi,” ungkap Benyamin kembali. Sebagai pencuci mulut, cobalah ice cream dengan berbagai pilihan rasa seperti sneakers, coffe Brazille, hazelnut, strawberry , oreo dan masih banyak lagi. Yang membuatnya semakin special, ice cream di sini asli handmade para koki Hallo Surabaya. Dibuat dengan teknik Italia dari Dados Glato, anda akan merasakan sensasi ice cream yang tidak dingin tetapi sangat lembut di lidah. Dengan beragamnya menu yang ada serta lokasi luas didukung fasilitasnya yang lengkap, wajar bila Hallo Surabaya mencoba merangkul pengunjung dari semua segmen, ditambah harga yang ditawarakan juga cukup terjangkau. Semuanya dapat digunakan untuk melangsungkan berbagai pagelaran kegiatan. Seperti pesta pernikahan, pesta ulang tahun, seminar, rapat, pesta kebun, dan masih banyak pesta lainnya yang dapat digelar di sini. Walaupun saat ini masih didominasi pengunjung kantoran dan kelurga, pihak Hallo Surabaya sudah mempersiapkan terobosan untuk membawa semakin banyak orang ke resto ini. “Kami akan membuat semacam paket-paket promosi mulai pagi hingga siang. Mungkin dalam waktu dekat sudah bisa dinikmati fasilitas itu,” pungkas Benyamin.

RESTO D'KAMPUNG DI SUTOS PLAZA SURABAYA

Satu lagi resto nyaman di Kota Surabaya telah hadir. Pada 24 Maret telah dibuka d’Kampoeng Indonesia Favorites di Surabaya Town Square, Jalan Adityawarman, Surabaya. d’Kampoeng resto merupakan satu satunya resto yang menyajikan hidangan dengan mengusung nuansa tradisional. Tak hanya terletak dimenu makanan serta minuman saja, namun desain interior yang ada pada resto yang terletak di level 17-19 Sutos itu nampak pada hadirnya gamelan, ukiran , dipan, lampu minyak, kain batik serta layangan bali yang digantung di beberapa atap resto tersebut. Rasanya penikmat kuliner Indonesia kini akan dimanjakan dengan kehadiran d’Kampoeng Indonesia Favorites. Terutama bagi Anda yang berdomisili di Surabaya, karena D’kampoeng menyajikan beragam kuliner tradisional yang ada di Indonesia dan disuguhkan secara lengkap. Suasana yang ditawarkan oleh pihak manajemen sendiri ialah memanjakan pengunjung dengan makanan khas yang ada di Indonesia serta menghadirkan nuansa kampung tempo dulu. Terbukti dengan dihadirkannya beberapa sangkar burung, ukir ukiran, dipan, lampu minyak, kain batik serta layangan bali yang digantung di beberapa atap dan ditambah dengan kehadiran gamelan yang berada di dekat pintu keluar. Sekitar 24 tenant yang terdapat di d’kampoeng yang menyajikan masakan seperti nasi campur, rawon, rujak cingur, bubur jawa serta dan stant minuman mulai wedang jahe, Es pisang ijo, Jus Alpukat dan lain lain.
D’kampoeng menawrkan hal lain utnuk pemesanan menu makanan salah satunya dengan menyediakan troly makanan. “Kami sediakan trolly tersebut agar pengunjung dapat memesan makanan tanpa harus ribet membawa makanan yang sudah dipesannya,” kata Ronny Yoga Pratomo, Marketing Staff dalam media gathering. Selain itu untuk sistem traksaksi kami juga memudahkan pengunjung dengan membawakan karcis (kartu) pembayaran ketika memasuki D’kampoeng. “Di sini bisa langsung pesan makanan atau minuman yang Anda inginkan dengan menunjukkan kartu lalu distempel dan  jika sudah selesai Anda hanya cukup menunjukkan kartu yang sudah distempel tadi lalu bayar harga makanan yang Anda pesan tadi, Mudahkan,” ujar Herman staff di d’kampoeng. “Di sini kami memang lebih mengangkat kuliner tradisional terutama menu Surabaya, dan tidak ada tagline khusus,” imbuh Fridinal Chef D’kampoeng. Mulai dari Rawon, Rujak, Tahu Tek,namun tak hanya meyediakan menu jawa timur saja di D’kampoeng juga menghadirkan masakan khas jogja seperti gudeg dan lontong cap gomek serta masih banyak lagi. d’kampoeng resto mengahdirkan suasana dapur terbuka karena diharapkan pengunjung bisa melihat lebih dekat bagaimana proses pembuatan serta penyajian masakan yang di pesannya.

RESTO UNIK RIA JENAKA, MALANG

Bingung memilih tongkrongan yang unik, klasik dan asyik di Kota Malang? Ria Djenaka Coffee House and Resto, adalah tempat yang cocok buat para pelancong yang tengah berlibur di kota apel ini.
Resto ini terletak di Jalan Bandung, di sebelah selatan musem Brawijaya Malang, Ria Djenaka Coffe House and Resto menawarkan sensasi suasana tempo dulu dengan koleksi barang unik dan klasik. Cocok buat Anda yang kangen dengan suasana Malang Tempo Doeloe. Hal ini dapat kita tangkap saat melangkahkan kaki ke dalam resto, susana tempo dulu begitu kental menyambut. Baik dari desain ruangan yang kuno disertai tatanan meja dan kursi dari anyaman membuat seolah–olah kita berada di desa. Maupun pernak–pernik yang dipajang di tiap sudut ruangan, seperti radio jaman dulu, vespa antik, sepeda kumbang dan gamaphone pemutar musik piringan hitam menambah suasana semakin membawa pengunjung berada di jaman dulu. Hal ini dapat kita tangkap saat melangkahkan kaki ke dalam resto, susana tempo dulu begitu kental menyambut. Baik dari desain ruangan yang kuno disertai tatanan meja dan kursi dari anyaman membuat seolah–olah kita berada di desa. Maupun pernak–pernik yang dipajang di tiap sudut ruangan, seperti radio jaman dulu, vespa antik, sepeda kumbang dan gamaphone pemutar musik piringan hitam menambah suasana semakin membawa pengunjung berada di jaman dulu. Siapa sangka berbagai koleksi barang kuno tersebut merupakan koleksi sang pemilik Fiky Nugrahawan Affandi. Pada EastJava Traveler ia mengatakan dirinya sengaja menghadirkan tempat nongkrong untuk anak muda tetapi dengan suasana tempo dulu. Konsep ini diambilnya karena kebanyakan tempat nongkrong selalu menghadirkan suasana modern.
“Biar beda saja sama yang lain. Kalau anak muda nongkrong di tempat modern kan sudah biasa, tetapi kalau di tempat jadul pasti jadi luar biasa,” imbuh pria yang akrab disapa Fiky ini. Setiap harinya, Ria Djenaka dikunjungi oleh berbagai kalangan. Dari para kawula tua hingga pemuda – pemudi yang sekedar nongkrong minum kopi. Sebut saja menu-menu kopi Arabica Java, Lampung, Toraja atau Aceh Gayo. Jika tidak begitu suka dengan kopi hitam, minuman olahan kopi yang memiliki taste lebih lembut bisa menjadi pilihan. Ada White Hazelnut, Coffee Collin’ dan Capucinno Choco Chips. Rasanya benar-benar membuat ketagihan.
Tak hanya menawarkan aneka kopi, Ria Djenaka juga mempunyai menu andalan yakni, khas Ria Djenaka, Roti Petruk. Kalau melihat porsi yang dihidangkan pada Roti Petruk, menu ini sebenarnya tidak masuk kategori snack. Sebab porsinya sangat besar, yakni roti yang mirip dengan roti bakpao, isian daging ayam yang dicampur dengan paprika, serta mini salad. Begitu pula minuman khasnya, Ande Lumut, Srikandi dan Rama Shinta, menu dengan nama kuno itu pantang dilewatkan. Soal harga, pecinta kuliner tidak perlu khawatir. Karena pangsa pasarnya anak muda, Ria Djenaka menawarkan harga yang bersahabat untuk seluruh menunya. Makanan dan minumannya, rata-rata dibanderol dengan harga Rp 10 ribuan. Di lantai dua Resto ini juga menyediakan panggung mini lengkap dengan fasilitas sound. Biasanya, hiburan musik klasik atau akustik disajikan tiap malam. Ditambah dengan fasilitas free WiFi dan beranda terbuka yang dapat mersakan langsung hawa dingin Kota Malang, pengunjung serasa lebih nyaman Sembari berbincang dengan kawan-kawan atau menikmati menu makan malam, alunan musik bakal menjadi pendamping yang sempurna.

RAWON GAJAH KHAS RESTO ABBA UMMI Surabaya

Bingung cari tempat makan di tengah Kota Surabaya didukung suasana yang nyaman? Resto Abba Ummi kiranya dapat menjadi referensi sebagai pemuas selera kuliner Anda. Berada di Jalan Pucang Anom nomor 22, resto berlantai tiga ini cukup mudah ditemui di tengah deretan ruko yang ada di sana.
Lantaran resto Abba Ummi telah disulap menjadi tempat makan yang nyaman. Ketika pengunjung pertama kali datang ke warung di lantai satu, kesan resto siap saji kental terasa. Dan, begitu masuk ke resto ini Anda tak perlu kaget, Anda pun dipersilahkan oleh pramusaji untuk memilih tempat makan yang ada di lantai bawah, dua atau tiga. Menariknya lagi, kendati Abba Ummi berkonsep indoor, di lantai dua resto ini ruangannya dibikin sedemikian luasnya, dengan hiasan anyaman rotan pada beberapa interiornya. Tak puas sampai di situ, rasa penasaran dengan suasana di lantai tiga semakin besar, dan terbukti, di lantai tiga warung Abba Ummi tersedia bilik lesehan yang dikonsep seperti di alam, kemasan bilik yang dibalut dengan anyaman rotan dan bambu lengkap dengan gemericik air kolam yang dipasangi jembatan bambu diatasnya, serta tanaman di setiap sudut bilik semakin memberikan rasa alam yang ada di tengah kota, jauh dari suara bising.
Selain itu, Abba Ummi juga didukung dengan beberapa kelengkapan fasilitas penunjang bagi pengunjung demi kenyamanan tanpa batas. Yakni adanya fasilitas free WiFi, juga tempat meeting. Serta pihak pengelola Abba Ummi juga melayani pesanan, berupa nasi kotak, nasi kuning, delivery service, dan layanan untuk berbagai macam pesta. Setelah cukup menikmati tempatnya yang asri, kini giliran menu makanan yang wajib dicoba di Warung Abba Ummi. Beberapa menu andalan seperti Gurami tiga rasa, ayam goreng Abba Ummi dan jangan sampai tak mencoba menu yang satu ini yaitu rawon gajah. Jarot Suharno, pemilik warung mengatakan, kalau menu andalannya tersebut memilki keunikan dalam tampilan dan rasa. “Kenapa dinamakan Rawon Gajah, ya karena dagingnya berukuran besar dan untuk rasanya juga tak kalah dengan rawon asli masakan Indonesia,” ungkapnya. Lebih lanjut dia menjelaskan, di warungnya yang telah buka sejak 4 bulan yang lalu, tepatnya pada bulan Pebruari itu juga memberikan paket hemat untuk rombongan yang mengadakan meeting, arisan ataupun acara lainnya. Tak perlu mengeluarkan biaya untuk memesan tempat, cukup telepon saja dan hanya membayar pesanan makanan.
Beberapa promo juga ada di sana, yakni kartu member bagi pelanggan, cukup dengan 50 ribu rupiah, maka potongan harga 10 persen untuk semua menu berlaku hingga satu tahun. “Dan setiap 3 bulan sekali, ada jam tangan gratis dengan mengumpulkan kupon makan di tempat,” pungkas pria asal Singkawang, Kalimantan ini.


Warung Abba Ummi
Buka setiap hari: pukul 07.00 – 22.00 Wib
Jalan Pucang Anom No.22, Surabaya
Telp: 031-5034166
www.warungabbaummi.com

Sabtu, 02 Juli 2011

CARA MEMBUAT BAKSO

Yups, siapa, sich, yang tidak suka makan bakso, kecuali mereka yang vegetarian. Apalagi makan bakso buatan sendiri. Membuat bakso gampang-gampang susah, asal kita telaten dan sabar pasti hasilnya akan memuaskan. Bakso buatan sendiri terjamin kebersihan dan kesehatannya karena tanpa bahan-bahan yang membahayakan kesehatan.
Berikut resepnya.

Bakso Tersenyum

Bahan:
Daging sapi giling 500 gram.
Daging ayam giling 400 gram (boleh berbanding 1 juga)
Tepung kanji atau tapioca starch 80 gram
Baking powder 2 sdt
Putih telur 4 butir
Kecap manis 3 sendok makan
Royco rasa sapi 1 sendok teh (kalau tidak suka boleh di tiadakan)

Bumbu:
Bawang putih 4 siung
Bawang merah 4 biji (bisa juga pakai bawang bombay)
Merica bubuk 2 sdt, sedikit bubuk pala, garam secukupnya

Cara Membuat:
1. Blender daging menggunakan food prosesor sampai benar-benar halus.
2. Haluskan semua bumbu, lalu campurkan ke dalam daging.
3. Aduk sampai rata sambil diuleni. (nguleninya ini mesti sabarrrrrrr).
4. Siapkan air kira-kira 2 liter di panci. Lalu, didihkan untuk merebus bakso.
5. Buat bulatan daging dengan cara menggenggam daging lalu dipencet hingga membentuk bulatan.
6. Ambil dengan sendok dan masukkan ke dalam air yang sudah dididihkan. Buat bulatan-bulatan secukupnya.
7. Didihkan kembali airnya hingga bulatan-bulatan bakso mengapung. Angkat dan tiriskan.
Okey, selamat menikmati bakso tersenyum by Yuka ini.

Catatan
Biasanya, putih telur di-blender bersama daging dan es batu agar bakso kenyal.
Oiya, resep bakso ini sudah diuji coba di dapur ibu-ibu Kobe Group, terutama teman-teman yang jauh dari tukang bakso.

NASI BAKAR CAK WOT, MADIUN

Makan nasi goreng, nasi kuning atau ketupat itu sudah biasa. Tetapi kalau makan nasi bakar, tentu ada sensasi rasa dan aroma yang berbeda. Bagi Anda yang belum pernah memakannya mungkin Anda bertanya-tanya, seperti apakah nasi bakar itu. Nasi bakar tentu saja nasi yang dibakar.

Sebagai makanan pokok memang banyak sekali variasi makanan dari beras, seperti nasi goreng, nasi kuning ataupun lontong. Nasi bakar bisa jadi kreasi terbaru dari nasi. Entah dari mana asal nasi bakar ini. Namun beberapa sumber menyebutkan nasi bakar berasal dari Bandung, Jawa Barat.

Aroma bakar dan daun pisang yang wangi membuat nasi dan lauk menyatu dan aromanya menjadi sedap. Nasi bakar ini paling enak dimakan saat masih panas. Saat pertama dihidangkan, aroma harum dan gurih akan langsung mengudang selera Anda untuk segera menyantapnya.

Namun jangan terburu-buru. Anda bisa menyajikan nasi bakar dengan aneka lauk pendamping seperti ayam goreng kampung, ayam bakar kampung, udang bakar, empal gepuk, ikan cucut ataupun tempe dan tahu goreng. Jika Anda sudah memesan lauknya lebih dahulu, Anda bisa langsung menikmati rasa gurih nasi bakar tersebut. Paket nasi bakar plus lauk dibandrol dengan harga Rp. 14.000,-

Mau menu spesial? Nasi Bakar Cak Wot menyediakan ikan dorang penyet dengan rasa pedas manis. Ada juga iga bakar maupun buntut bakar dengan harga yang sangat terjangkau. Selain itu, rumah makan ini juga menyediakan paket murah nasi plus lauk untuk acara kantor maupun arisan.

Nasi Bakar Cak Wot juga menyediakan aneka olahan seafood. Siapa, sih yang nggak doyan seafood? Rasanya gurih enak, apalagi jika diberi bumbu yang pas dan dimatangkan dengan cara yang benar pula. Mulai dari cumi bakar, udang bakar, ikan bakar sampai udang goreng tepung mayones bisa jadi pilihan makan siang Anda.

Sebagai penggemar cumi dan udang bakar, tentunya ini menarik perhatian saya. Dan yang paling penting, harga makanan di rumah makan ini tergolong murah untuk berbagai macam hidangan yang istimewa. Tempatnya pun memang cukup enak dan nyaman untuk duduk berlama-lama apalagi dilengkapi dengan pesawat televisi. Bisa jadi alternatif tempat untuk nonton bareng hehehhee....

Menu nasi bakar seafood dan sambel goreng udang plus cumi bakar menjadi menu favorit saya dan teman-teman kantor. Rasanya gurih dengan sedikit rasa pedas dari merica. Jika cumi bakar habis, saya menggantinya dengan ikan cucut bakar yang tidak kalau lezat.

Sajian khas rumah makan ini memang nasi bakar. Tetapi jika Anda menginginkan menu nasi putih, juga tersedia. Bagi Anda yang tidak suka seafood, Nasi Bakar Cak Wot ini juga menyediakan buntut dan iga bakar yang di sajikan dengan menggunakan cobek tanah liat dengan berbagai lalapan lengkap plus daun kemangi. Yummy!

Pesanan saya pun tiba, seporsi nasi bakar sambel goreng udang dan cumi bakar serta satu gelas jus buah naga merah. Jus ini bermanfaat untuk menetralkan kolesterol setelah menyantap seafood. Semuanya disajikan dalam piring bambu beralaskan daun pisang lengkap dengan lalapan timun dan daun kemangi.

Daging cumi yang kenyal lembut meninggalkan jejak gosong di beberapa bagian. Aromanya harum menggelitik hidung dengan rasa yang istimewa. Hmm... hidangan yang tersaji dihadapan saya benar-benar membangkitkan selera!?

Nah, sudah tidak sabar untuk mencicipi kelezatan daging cumi bakar ini? Langsung saja meluncur ke Nasi Bakar Cak Wot.

Nasi Bakar Cak Wot
Jl. Serayu Timur no. 76 Madiun

Food Republic, Madiun Plaza Lt. 2
telp. 081805103155

BAKWAN KHAS BOJONEGORO

Bojonegoro adalah sebuah kota kecil di Jawa Timur. Kota penghasil tembakau dan kayu jati ini menyimpan kenangan tersendiri buat aku. Ya, dikota kecil ini aku belajar mencecap masakan sedari kecil sehingga rasa 'Bojonegoro' telah menyatu dalam lidahku.

Liburan tahun lalu aku sempat berkunjung ke kota ini setelah bertahun - tahun aku tinggalkan. Dan tentu saja kesempatan menikmati makanan khas kota ini sudah pasti tak akan terlewatkan. Sedari pagi sengaja menahan lapar hanya untuk bernostalgia dengan nasi pecel khas kota ini. (aku berangkat jam 4 pagi dari Malang)

Nasi pecel dengan bumbu kacang yang di tumbuk halus dan berwarna merah ini menduduki peringkat pertama nasi pecel paling enak yang pernah aku santap, hmm... Sayang sekali tak sempat merekam gambar nasi pecel ini karena mata dan lidah sudah sepakat untuk melahap makanan ini pada pandangan pertama dihidangkan.

Jika nasi pecel menjadi santapan di pagi hari, bakwan campur menjadi pilihan santapan di siang hari. Bakwan ini pula yang mengobati rasa rindu rasa 'Bojonegoro'. Campuran mie gepeng, tahu isi, siomay dan tentu saja penthol bakso membuat rasa kangen akan makanan ini terobati. Suhu udara yang panas di kota ini tak menyurutkan nafsu makanku. Dan 2 mangkok pun ludes saat itu plus beberapa porsi untuk dibawa pulang. (Ini doyan apa rakus ya? Hehehe)

Kenangan pun kembali ke belasan tahun yang silam. Kala itu disaat aku sakit, hidangan ini menjadi pilihan untuk disantap. Dan pada saat sakit pun aku doyan makan dengan catatatan menunya bakwan ini.

Beralih dari bakwan ada satu makanan lagi yang aku buru saat berada di kota ini. Kerupuk abang ijo, kerupuk dengan warna merah, kuning, hijau dan putih. Kerupuk ini mempunyai rasa yang khas 'Bojonegoro'.

Pabrik kerupuk ini terletak tak jauh dari klenteng di Jl. Jaksa Agung Suprapto. Dan pemilik pabrik kerupuk ini adalah teman mama sekolah dulu, tepatnya teman SD hahaha. Di tempat ini aku mencuri dengar obrolan mama dengan temannya yang sampai sekarang meneruskan usaha orang tuanya. Wow, usaha turun temurun ini mungkin telah dimulai sejak 60 tahun yang lalu.

Pada saat aku berkunjung ke tempat ini, kesibukan karyawan pabrik ini sedang berlangsung. Demikian pula pembeli datang dan pergi silih berganti. Rata - rata pembeli yang datang ke sini pulang dengan membawa kerupuk dalam plastik berukuran besar untuk dijual kembali. Harganya pun cukup murah, dijual dalam satuan kilogram dan satu kilogram terdiri dari puluhan kerupuk.

Rasa khas dari kerupuk ini tak tergantikan oleh modernisasi jaman, mungkin karena cara menggorengnya masih tradisional, menggunakan sekam sebagai media bahan bakar. Dan rasa dari kerupuk ini menuntaskan rasa kangenku akan rasa 'Bojonegoro'.

Sampai jumpa di petualangan lidah berikutnya

Bakwan, Jl. WR Supratman 33, Bojonegoro Telp. 0353 - 882804
Kerupuk (abang ijo), Jl. Jaksa Agung Suprapto (Seberang Klenteng), Bojonegoro

USAHA BATAGOR SIOMAY

Batagor dan siomay menjadi kudapan mengenyangkan yang banyak peminatnya. Usaha ini harus disiasati agar ongkos produksi ditekan, tetapi tetap enak dan sehat.

Oleh: Yuyun Anwar
Konsultan dan Penulis Buku Kuliner Indonesia

Batagor siomay ekononomis, cocok untuk kantong tipis. Meski harganya miring, jangan pernah mengurangi bumbu. Rasa menjadi andalan jika tidak ingin ditinggalkan pelanggan.
Siomay dan batagor, khususnya yang dijual untuk kelas menengah bawah, di tengah melonjaknya bahan baku berupa ikan dan ayam, perlu dilakukan penyesuaian. Menaikan harga bisa menjadi solusi tepat bagi pengusaha, tetapi belum tentu bisa diterima oleh konsumen. Hal itu disebabkan daya beli konsumen semakin berkurang.
Krisis dan kurangnya bahan baku menjadi salah satu penyebab langkah dan mahalnya bahan baku. Tengiri misalnya. Sebagai bahan yang paling populer untuk siomay dan batagor menjadi sangat mahal dan tidak terjangkau.
Menurunnya daya beli konsumen berakibat kurangnya konsumsi karena tidak mampu beli. Salah satu cara untuk menyiasati keadaan adalah melakukan rekayasa untuk membuat adonan agar tetap bermutu dan terjangkau. Dengan begitu usaha siomay batagor tetap berjalan meski daya beli dan harga bahan semakin meroket.
Beberapa kalangan dengan kantong tipis tetap menghendaki bisa mengonsumsi batagor dan siomay sesuai dengan kemampuan kantong mereka. Ini pasar potensial yang juga tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Mengenal teknik rantai dingin adukan cepat, menjadi cara tepat membuat adonan dengan harga bahan baku ekonomis, tetap kenyal. Teknologi sangat penting untuk membuat mutu produksi makanan konsisten. Membuat siomay batagor dengan cara tradisional dengan hanya mencampurkan adonan tepung dan bahan baku kadang-kadang kurang optimal dari sisi mutu dan harga. Cara tradisional hanya dengan mengaduk bahan utama dengan tepung dan bumbu di satu sisi akan menghasilkan tekstur yang tidak konsisten juga memungkinkan tumbuhnya bakteri karena suhu tidak terjaga dingin.
Rantai dingin dengan cara menambahkan bongkahan es menjadi salah satu teknik yang bisa diterapkan sehingga adonan lebih konsisten dan murah. Adukan cepat yakni mencampur adonan bahan utama dengan tepung dalam mesin mixer pencacah/mesin giling bakso bisa menghasilkan adonan yang lebih halus dan konsisten.
Lebih Praktis dan Murah
Keuntungan menggunakan teknik ini adalah suhu adonan terjaga tetap dingin sehingga bakteri tidak bisa berkembang. Itu berarti menjaga mutu bahan baku dari kebusukan. Suhu dingin membuat protein dalam bahan baku tidak rusak sehingga protein bisa menyerap air banyak.
Karena menggunakan mesin kecepatan tinggi, lebih kenyal dan tercampur dengan homogen/rata.
Lebih ekonomis, karena bisa menambahkan es batu yang bisa menggantikan bahan utama dan tepung. Meski kenyal adonan tetap lembut.
Kelebihan lain cara ini adalah cepat dikerjakan, cukup 5-10 menit. Cara ini sangat praktis dibandingkan dengan diaduk dengan tangan yang dibanting-banting yang membutuhkan waktu lama.
Resep biasa pembuatan siomay yaitu tanpa adukan cepat dan rantai dingin bisa dibandingkan dengan hasil akhir perhitungan harga dua resep yang ada pada tabel. Lihat juga perbedaan proses pada resep biasa dan resep dengan adukan dingin. Perhatikan biaya untuk membuat siomay dengan sistem aduk cepat rantai dingin lebih murah dibanding sistem tradisional. Sistem adonan cepat rantai dingin lebih menguntungkan dibanding sistem tradisional.
Resep dengan Adukan Manual
Tengiri fillet dihaluskan. Bawang putih diulek sampai halus. Campurkan semua bahan menjadi satu sampai tercampur rata.
Cara mencampur dengan menggunakan tangan biasa dan diaduk-aduk sampai tercampur rata. Jika sudah rata, tambahkan bawang daun yang sudah dirajang .
Ambil satu bagian kulit siomay/pangsit yang sudah jadi. Bungkus satu sendok makan penuh adonan siomay seberat 40 gr. Bentuk menjadi seperti bunga. Lakukan sampai adonan habis.
Kukus siomay selama 20 menit sampai masak. Dinginkan.
Jika akan dikemas, siomay dimasukkan dalam plastik lalu seal bagian luar sehingga tertutup rapat. Simpan dalam freezer. Akan tetapi, jika akan dijual langsung, siomay bisa dipanaskan lagi dalam pengukus.

Minggu, 19 Juni 2011

PUJASERA TOMPOTIKA

Tompotika Food Center adalah satu-satunya rumah makan yang ada di kawasan perumahan Tompotika. Untuk menu yang bisa dipesan ada lontong balap, jagung bakar, soto, bakso serta beberapa jenis masakan Chinese food, di sini juga tersedia aneka macam roti, yang berada di sebelah kanan pintu masuk, dan masih banyak lagi menu-menu lainnya.
Menu
*Ikan bakar djimbaran
* Nasi campur tambak bayan
* Soto ayam ambengan
* Sup iga suroboyo
* Royal steak
* 3M (sate-sate-an gitu)
* Ayam penyet 88 Bu Bagio
* Sioke-siobak 123
* Bakso petra
* Tahu kitty
* Bebek karang empat
* mie tunjungan
* dll
Lokasinya sangat mudah ditemui, karena Resto ini berada di pintu masuk Perumahan Tompotika tepatnya lagi di depan atau seberang jalan Gardu PLN Sukolilo.
Tompotika Food Center
Jl. Manyar Tirtoyoso No. 90, Surabaya Timur
Telp. 031 5921741

WADER PRESTO BANJARHARJO MUNTILAN

Siapa bilang ikan sungai kalah enak dibandingkan ikan laut? Di Desa Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo, beragam jenis ikan sungai mampu diolah menjadi masakan lezat dan menggugah selera. Nama masakan itu wader presto. Disebut demikian, karena ikan sungai yang dijuluki wader dalam bahasa Jawa itu memang dimasak khusus hingga durinya lunak, seperti menggunakan panci tekan (presto).

Puluhan tahun lalu, hidangan wader presto kondang di kalangan warga Banjarharjo. Namun, kini masakan rumahan itu sudah jarang dijumpai. Hanyalah Ny Sriwanto (80), satu-satunya pemasak wader presto di Banjarharjo, yang masih bertahan.

Sejak 30 tahun lalu, ia membuka warung makan wader presto di tepi Jalan Sentolo-Muntilan kilometer 25, tepat di samping Balai Desa Banjarharjo. Sampai sekarang, warung sederhana berdinding triplek dan gedhek (anyaman bambu) itu masih bertahan.

Wader Presto BanjarharjoSaat ditemui akhir pekan lalu, nenek delapan cucu itu tidak pelit berbagi resep wader presto yang sudah diwariskan secara turun-temurun. "Tidak rahasia-rahasiaan. Lha wong , resepnya itu sederhana saja," ujarnya ramah.

Sriwanto mengatakan, memasak ikan wader gampang-gampang susah karena memiliki banyak duri. Daripada repot memisahkan duri dari daging, warga lebih suka melunakkan duri tersebut sehingga tidak menusuk langit-langit mulut saat dimakan.

Sebelum dimasak, ikan-ikan wader yang dibeli Rp 15.000 per kilogram dari nelayan sungai dibersihkan isi perutnya. Ikan lalu digoreng setengah matang agar tampilannya utuh dan dagingnya tak hancur saat diproses lebih lanjut. Setelah itu, ikan diberi bumbu ulekan bawang merah, bawang putih, kemiri, merica, ketumbar, kunyit, dan garam, lalu direbus selama lebih kurang empat jam.

Untuk memperkaya rasa dan aroma, Sriwanto menambahkan rempah daun salam, lengkuas, dan serai, ke dalam air rebusan ikan. Agar ikan tidak terlalu lunak, memasaknya harus menggunakan kayu bakar dan apinya tidak besar.

"Aroma sangit kayu bakar juga menambah nikmat masakan," lanjut wanita yang tidak pernah lepas dari kebaya dan kain jarit itu.

Agar keaslian cita rasanya terjaga, Sriwanto hanya membeli wader dari sungai, bukan hasil budidaya. Menurutnya, daging ikan wader yang dipelihara di kolam terasa hambar dan kurang gurih.

Wader presto yang masih hangat kemudian disajikan di atas nasi putih yang mengepul. Tidak lupa, ia menambahkan sayur tahu serta tumis kacang panjang sebagai pelengkap.

Wader Presto BanjarharjoDitemani iringan musik alam berupa gemericik air saluran irigasi Kalibawang di depan warung, seluruh pengunjung warung Sriwanto terlihat lahap menyantap wader presto. Sesekali, mereka menyeruput teh hangat yang diberi gula batu, lalu bersendawa.

Murah meriah

Sumarno (40), mengaku sejak kecil menggilai masakan warung Sriwanto. Warga Desa Banjararum, Kalibawang itu mengatakan, wader presto semacam ini tidak ada yang menyamai. Lagipula, harga masakan ini amat murah. Satu porsi hanya Rp 6.000, sudah termasuk teh hangat. "Harga yang sebanding dengan kelezatannya," ujar karyawan swasta ini.

Warung Sriwanto juga menyediakan ikan wader goreng tepung yang dijual Rp 4.000 per bungkus. Ia juga menjual beragam lauk, seperti tahu goreng, tempe goreng, dan telur ceplok.

Saat akhir tahun seperti ini, pembeli kadang bisa melengkapi kepuasan makan dengan melahap durian Menoreh sebagai pencuci mulut. Setiap hari, warung yang mampu menampung 20-an pembeli itu buka dari pukul 08.00 hingga sore hari.

Wader Presto BanjarharjoWader presto biasanya ludes menjelang azan magrib, karena Sriwanto menjualnya secara terbatas, yakni hanya 10-15 kilogram per hari. Dari jumlah itu, Sriwanto meraup omzet hingga Rp 200.000 per hari. "Saya bisa saja menambah jumlah ikan wader, tapi saya tidak mau. Memasaknya itu lho yang bikin capek," katanya.

Tidak perlu malu bertanya jika tidak mengetahui letak warung Ny. Sriwanto, karena hampir semua warga Kulon Progo menggemari wader presto warung ini. Bahkan, para pejabat daerah selalu saja menyempatkan diri berkunjung untuk sekadar makan siang setelah melawat ke Kalibawang atau Samigaluh.

Sambil duduk menunggui warungnya, Sriwanto hanya berharap agar wader presto tidak punah dari bumi Menoreh Kulon Progo. Ia sudah mewariskan keahliannya mengolah ikan wader kepada anak-anaknya, tapi hasil masakan mereka belum bisa menyamai sang ibu.

NASI BORANAN KHAS LAMONGAN

Selain soto ayam dan tahu campur, makanan Lamongan yang terkenal adalah sego boranan. Penyajiannya mirip nasi sambal di Surabaya. Namun, wadah dan bahan sambalnya yang membuat makanan ini khas dan sulit ditemukan di tempat lain. Memasuki gerbang lengkung Kota Lamongan, tertulis slogan Lamongan Kota Soto. Soto ayam merupakan masakan khas daerah yang terletak di pantai utara Jawa Timur ini. Namun, jika menjelajahi kota tersebut, ragam makanan lainnya bakal Anda temukan.

Antara lain tahu campur, sego boranan, tahu tek, wingko babad, dan jumbreg. Jika sego boranan mirip nasi sambal, jumbreg lebih mirip talam. Tahu campur dan tahu tek sering dijumpai di berbagai kota, sama halnya dengan wingko. Sedang, sego boranan dan jumbreg hanya dapat ditemui di Lamongan.

Mungkin Anda akan bertanya-tanya, apa itu sego boranan? Sego boranan seperti nasi sambal, nasi putih atau nasi jagung disajikan dengan ragam lauk pauk dan sambal di atas pincuk daun pisang dan kertas.

BaronanJangan harap bisa menemui sego boranan di restoran atau warung makan. Sebab, masakan ini hanya dijajakan keliling kampung oleh ibu-ibu. Mereka berkeliling ke penjuru kota, termasuk alun-alun kota dan malam hari di sepanjang Jl Basuki Rahmat, dari alun-alun belok kanan lalu lurus. Belasan ibu-ibu duduk berjajar berjualan sego boranan.

Asyiknya, pembeli bisa lesehan atau jongkok sembari menikmati lezatnya sego boranan ini. Nama sego boranan diambil dari wadah tempat menaruh nasi, boran, keranjang terbuat dari anyaman bambu berbentuk lingkaran di bagian atas dan persegi di bagian bawah. Keempat sudutnya disangga bambu supaya tak menyentuh tanah langsung. Lauk ditempatkan di ember besar dan sambal di panci. Semua disunggi di punggung ibu-ibu dengan jarik gendong.

Sebagian besar mereka masih bersaudara. Seperti Katiani (28) yang menjajakan sego boranan berdampingan dengan bibinya, Istiah (42). Katiani baru tiga tahun ini berjualan, berbeda dengan Istiah yang sudah mencapai 20 tahun lebih.

“Umumnya kami berjualan secara turun-temurun,” kata Katiani yang mulai nongkrong di Jl Basuki Rahmat sejak pukul 17.00 WIB. Setiap hari dia berada di sana sampai semua masakan yang dijajakan habis.

BaronanKatiani dan Istiah mematok harga seporsi sego boranan Rp 5.000. Meski di beberapa tempat ada juga yang dijual dengan harga Rp 3.000, tergantung lauk yang diambil.

Ragam Lauknya, Pedas Sambalnya


Sego boranan dikenal karena ragam lauk pauk dan sambalnya. Ingin tahu lauknya apa saja? Ada ayam goreng, udang, tempe, tahu, telur asin, telur ceplok, telur dadar digoreng dengan tepung, sate uretan (bakal calon telur), jerohan, ikan bandeng, ikan kuthuk, pletuk, ikan sili, empuk, rempeyek kacang atau teri, dan urapan sayur.

Banyak sekali, jadi jangan bingung memilihnya. Tiga di antaranya menjadi lauk khas sego boranan yang tak ditemui pada menu lainnya, yaitu empuk, pletuk, dan ikan sili. “Empuk ini dibuat dari tepung terigu yang dibumbui,” kata Katiani.

Pletuk terbuat dari nasi yang dikeringkan atau kacang, lalu dibumbui dan digoreng. Namanya diambil dari bunyi ketika makanan ini dikunyah, ‘pletuk, pletuk’. Nah, lauk ikan sili ini yang tak bisa ditemui setiap saat, karena termasuk ikan musiman. Ikan sili dulu lebih dikenal sebagai ikan hias, harganya lebih mahal dibanding daging ayam. Bentuk ikan ini panjang seperti belut, tidak kentara mana bagian kepala atau ekornya. Durinya pun hanya ada di bagian tengah.

BaronanNasi dan lauk ini tidak lengkap rasanya tanpa sambal kuah nan pedas. Bahan sambal boran terdiri dari lengkuas, jahe, terasi, jeruk purut, cabe rawit yang direbus, beras mentah yang direndam sebagai pengental, parutan kelapa, bawang merah, bawang putih, dan merica. “Supaya rasanya mantap, ditambahkan gula dan garam. Lalu, semua bahan diblender jadi satu,” terang Katiani. Sambal kuah ini diguyurkan di atas nasi dan lauk.

Sementara urapan sayur dimakan dengan sambal urap berbahan bawang merah, bawang putih, garam, cabe merah, penyedap rasa, dan parutan kelapa. Cara memasaknya unik, bukannya dikukus atau dibiarkan mentah, tetapi dipanaskan dengan kreweng, semacam tanah liat bentuk persegi dan dibakar sehingga menghasilkan asap. Aromanya jadi sedap, satu porsi sego boranan jadi tidak cukup. Ingin tambah lagi sampai benar-benar kenyang.

Selasa, 17 Mei 2011

IGA BAKAR JALAN IJEN MALANG

Bagi warga Malang, khususnya yang berada di kawasan Jalan Ijen keberadaan dan kelezatan Iga Bakar Mas Giri sudah tidak asing lagi. Sejak buka cabang di Jalan Ijen 77 B Malang, Iga Bakar Mas Giri seolah tak pernah surut dari pembeli. Keberadaan warung iga bakar di Malang ini sendiri merupakan cabang ke-20. Untuk Jatim sendiri baru ada dua cabang yakni di Tulungagung dan Malang. Selebihnya, tersebar di seluruh Indonesia seperti Jakarta (empat cabang), Bekasi, Bandung, Bogor, Mataram, Pekanbaru, Banda Aceh. Sisanya tujuh cabang yang berpusat di Medan yang didirikan oleh Sugiri, pria kelahiran Ngawi yang sudah sejak 1996 hijrah ke Medan. Iga Bakar Mas Giri terbilang spesial dari citarasa dan keempukan daging iganya. Tahapan proses masak iga yang benar-benar diperhatikan. Pertama, iga direbus dengan rempah-rempah pilihan hingga empuk. Kemudian direndam selama beberapa menit dengan campuran bumbu. Lalu daging yang utuh dan protol dipilah-pilah. Daging iga yang protol dari tulang.Sementara untuk menu iga bakar sendiri, terdapat dua pilihan yang didasarkan pada ukuran, yakni biasa dan super. Untuk iga bakar biasa, menggunakan iga 80 gram, sementara untuk iga super menggunakan daging iga yang ukurannya 100-120 gram. ”Selain proses masak yang benar-benar matang, daging yang kita pilih sangat berkualitas. Yakni, dari daging sapi impor yang masih segar,” ujar Drajat Kherudin, Manager Iga Bakar Mas Giri. Selain menu iga bakar, di sini juga tersedia beragam menu pilihan. Seperti sate iga, tongseng iga, bakso iga, gule, soup dan nasi goreng iga. Namun seperti diakui Drajat, menu andalan mereka adalah iga bakar atau penyet yang empuk, gurih, dan manis, plus sambel kecap yang pedas dan istimewa. Soal harga, pembeli tak perlu kuatir. Karena harga yang ada di warung yang buka mulai pukul 11.00 hingga 23.00 ini, sangat terjangkau.

AYAM LODHO KHAS TRENGGALEK, IBU PUJIYAH SURABAYA

Bagi Anda yang senang menyantap ayam pasti sudah biasa dengan ayam goreng atau ayam bakar. Bagaimana dengan ayam lodho? Masakan ayam khas Trenggalek yang menggunakan ayam kampung betina.
Mengapa harus kampung betina? “Karena jika menggunakan jenis ayam horen ataupun kampung jantan maka citra rasa nya akan berbeda” tutur Pujiyah, pemilik Warung Sederhana, Klampis Harapan Surabaya.
Proses pembuatannya pun terbilang cukup sederhana. Ayam dicuci bersih, setelah itu dibakar di atas arang tanpa bumbu hingga matang. Setelah dibakar ayam direbus hingga empuk dalam campuran santan, cabe rawit, dan rempah-rempah. Rasa yang ditawarkan dari ayam lodho ini adalah pedas, jadi sangat cocok bagi anda pecinta masakan pedas. Aromanya pun khas aroma gurihnya santan dan rempah yang kental serta taburan bawang goreng yang menambah keharuman. Tekstur daging yang dihasilkan pun sangat lembut dan halus. Cara penyajiannya dibuat khas Trenggalek. Ayam disajikan bersama nasi gurih dan nasi putih biasa di tambah dengan urapan dan lalapan. Nasi gurih yang di masak dengan santan yang di tambah daun jeruk dan sere sehingga membuat nasi ini benar-benar gurih dan harum. Urapannya terdiri dari kecambah, daun papaya, kacang panjang yang di rebus dan kelapa sangrai yang di tambah dengan rempah-rempah.
Jika anda ingin menikmatinya anda bisa datang ke warung sederhana milik Ibu Pujiyah di Klampis Harapan gang 4 no. 2a. Anda cukup merogoh kocek senilai Rp.12.000 anda sudah bisa menikmati masakan lezat khas Trenggalek ini.

Ibu Pujiyah, Warung Sederhana
Klampis Harapan IV/2a, Surabaya
081230231261
(terima pesanan)

INDRAGIRI RESTO, SURABAYA

Hadir dengan sajian kuliner khas tradisional Indonesia dengan didukung desain interior bergaya jawa, Indragiri Resto kini telah hadir untuk menemani selera anda. Restoran yang terdapat di Jalan Indragiri 10 Surabaya ini, menyuguhkan beberapa menu andalan, berupa masakan khas jawa dengan harga yang relatif terjangkau. Mulai dari soto babat, plencing ayam, rawon daging, ayam bumbu rujak, iga penyet, hingga aneka minuman seperti jus dengan berbagai rasa buah dan es campur spesial indragiri, serta masih banyak menu-menu tradisional lainnya tersedia di sini. Untuk menarik minat para pengunjung, resto yang buka mulai pukul 10.00 hingga 22.00 ini tak hanya menawarkan menu-menu dengan penawaran pada umumnya. Tetapi pihak pengelola juga tak jarang melakukan beberapa penawaran menu dengan program-program baru.
Seperti halnya pada bulan Mei tahun ini, resto ini telah mengeluarkan program diskon 20 persen bagi setiap pembelian makanan dan minuman apapun. Vivi, salah seorang pengelola resto ini menambahkan, pada bulan Juli ini akan ada pemberian bonus menu tertentu jika memesan menu dengan harga di atas Rp 50 ribu. “Semakin tinggi harga makanan yang dipesan, maka bonus menunya pun semakin tinggi,” kata lulusan jurusan Art Graphic, dari Universitas San Fransisco, Amerika Serikat, jurusan Art Graphis ini. Suasana jawa begitu langsung melekat saat pertama kali kita melangkahkan kaki ke dalam Indragiri Resto. Hiasan bunga sedap malam di dalam pot ukuran jumbo, di atas meja persegi panjang berwarna hitam kecoklatan, seakan-akan menebarkan wangi yang begitu menyerbak, menyambut kedatangan para tamu yang hendak menikmati sajian menu yang tersedia. Beberapa menu special ala Indragiri Resto yang selalu diburuoleh penikmat makanan tradisional sengaja diracik dan diolah khusus oleh cheff yang begitu mumpuni di resep jawa. Seperti plencing ayam, ayam bumbu rujak, iga penyet, sup kambing obat, dan menu-menu lainnya.
Plencing ayam adalah menu olahan ayam yang digoreng disajikan dengan siraman bumbu cabe lengkap dengan rempah-rempahnya. aroma khas sambal yang mendominasi, akan melekat pada rasa plencing ayam special ini. Ditambah lagi sajian apik di atas piring bersama sayuran kangkung yang sudah direbus.  Buat Anda penggemar daging sapi, Indragiri Resto juga memberikan menu olahan daging sapi dan kambing dengan racikan bumbu-bumbu khas jawa. Untuk sapi, Anda dapat menikmati iga penyet. Terdiri dari iga yang mempunyai tulang tipis dan lunak. Dagingnya yang empuk cocok dinikmati dengan komposisi sambal tomat yang mantap, belum lagi perasan jeruk limau menambah cita rasa masakan yang satu ini.
Untuk olahan daging kambing, Anda dapat mencoba menu kuliner yang satu ini. Namanya sup kambing obat. Sup yang terdiri dari potongan daging kambing yang masih menempel pada tulangnya muda. Sup yang satu ini rasanya berbeda dengan sup pada umumnya. Rasa herbal seperti gingseng dan ramuan cina mendominasi rasa dari sup ini. Ya, cheff resto Indragiri ini sengaja menyampurkan ramuan herbal dari Cina, maklum pengelola restoran ini adalah keturunan cina. Tekstur daging yang empuk dan lunak, membuat sup ini terasa sekali kaldunya. Untuk pelepas dahaga, Anda bisa mencoba variatif minuman yang tersaji. Ada aneka jus buah segar, es kopyor dengan krim vanilanya, es campur spesial serta masih banyak lagi minuman-minuman nyeleneh lainnya. Namun ada minuman spesial yang patut untuk dicoba. Namanya Es Tape Soda. Komposisi minuman yang terdiri dari tape berkualitas baik yang dilembutkan terlebih dahulu dicampur dengan sirup berwarna merah rasa pandan. Satu yang beda dari es ini adalah campuran larutan soda yang membuat minuman ini segar dan terasa krenyes-krenyes.

Sabtu, 16 April 2011

RUJAK CINGUR, SURABAYA

Sebagai putra Surabaya, sejak dulu saya sangat suka rujak cingur. Herannya, bagi banyak orang luar Jawa Timur, rujak cingur ternyata adalah termasuk extreme cuisine. Bukan rujaknya yang membuat orang enggan mencicipinya, melainkan cingurnya - yaitu bagian moncong sapi. But, what's wrong with cingur? Apa bedanya dengan buntut, misalnya? Mengapa orang suka sup bibir ikan, tetapi menganggap bibir sapi sebagai sesuatu yang revolting? Sulit untuk memilih mana rujak cingur terbaik di Surabaya, mengingat begitu banyak penjaja rujak cingur dengan kualitas yang rata-rata baik. Kesulitan kedua adalah mengingat bahwa selera kita sangat berbeda untuk menentukan mana rujak cingur yang paling kita sukai. Ada yang berpendapat bahwa rujak cingur yang baik justru bila petisnya adalah jenis murahan, sehingga menghasilkan sambal yang bercita rasa sangar atau cadas. Ada pula yang bahkan menganggap bahwa petis Madura - berwarna agak merah kecoklatan - adalah yang paling cocok untuk membuat rujak cingur. Nomenklatur rujak sendiri sebetulnya kurang tepat karena rujak cingur adalah gabungan antara buah, sayur, dan protein. Sayur yang dipakai biasanya adalah kangkung, kacang panjang, dan tauge. Ditambah irisan bengkuang, timun, mangga muda, dan kedondong. Kadang-kadang juga ditambah nanas. Sedangkan proteinnya adalah irisan tempe dan tahu goreng, serta cingur rebus yang kemudian digoreng. Semua ini disiram dan diaduk dalam sambal petis, dan disajikan dengan krupuk putih. Rujak cingur paling mahal di Surabaya adalah Rujak Cingur Akhmad Jais yang juga sering disebut sebagai Rujak Cingur Plampitan, karena nama jalan itu dulunya memang Jalan Plampitan. Tetapi, rujak cingur yang satu ini juga punya sebutan lain, yaitu Rujak Cingur Hong Kong. Soalnya, banyak warga Surabaya yang kini bermukim di Hong Kong dan selalu membungkus rujak ini untuk dibawa pulang ke Hong Kong sebagai oleh-oleh. Cik Giok Tjoe, pemilik warung ini, kini sudah sepuh. Warung ini diteruskan oleh putri-putrinya yang tetap setia menggeluti usaha. Harga rujak cingur "Hong Kong" ini Rp 37.500 per porsi, dengan irisan cingur yang generous. Para penggemar die hard biasanya malah membayar porsi yang Rp 50 ribu karena minta ekstra cingur. Rujak cingur favorit lain berlokasi di Jalan Genteng Durasim, di pusat kota. Di sini harganya tidak terlalu mahal. Menu lain yang juga populer di sini adalah sop buntut yang cocok untuk meredam pedasnya rujak cingur. Ada lagi satu depot rujak cingur yang digemari orang Surabaya, sekalipun lokasinya jauh di Sedati, Sidoarjo, tidak jauh dari bandara. Di Rujak Cingur Sedati ini juga tersedia rujak tolet, rujak gobet, tahu campur, dan lain-lain. Sambal rujak cingurnya juga istimewa, merupakan campuran dari tujuh jenis petis. Di sini juga ada rujak cingur dengan petis Madura yang berwarna kemerahan. Ya, rujak cingur memang harus lebih dimengerti, agar sajian istimewa ini dapat dinikmati oleh lebih banyak orang.

Rujak Cingur Akhmad Jais
Jl. Akhmad Jais 40, Surabaya
031 532 8443

Rujak Cingur Genteng Durasim
Jl. Genteng Durasim 29, Surabaya
031 5358213

Rujak Cingur Sedati
Jl. Raya Sedati Gede No. 66 Sedati, Surabaya
031 8678458

WARUNG KRONCONG GAUL, JAKARTA SELATAN

Tiap Selasa dan Jumat malam, warung ini memang mendatangkan kelompok pemusik kroncong untuk menghibur para tamunya. Alat musiknya lengkap, para pemainnya cukup bermutu. Begitu pula para penyanyinya. Gayeng-lah, pokoke. Sambil bersantap malam, para tamu dihibur dengan senandung kroncong yang mendayu kalbu. OK, kembali ke kuliner! Musik kroncong hanyalah unsur pembeda yang membuatnya lebih unik. Tetapi, sajian utama Warung Kroncong Gaul ini tentulah makanan dan minuman - khususnya makanan dan minuman Jawa. Terus terang, tawaran menu WKG cukup sederhana dan standar. Ada fuyunghai, capcai, sapi lada hitam, dan cah kangkung. Untuk hidangan semacam ini, saya hanya memesan di rumah makan Tionghoa.  Juga ada mi/mihun/kwetiauw dalam berbagai masakan, seperti: kuah, goreng, masak, dan siram - harga di kisaran Rp 17-25 ribu. Ada juga mi bakso/pangsit kuah dengan harga Rp 15 ribu.  Menurut teman yang pernah makan di sini, nasi gorengnya cukup baik. Ada nasgor ikan asin, nasgor kambing, dan nasgor Thai (Rp 18-25 ribu). Tetapi, bagi saya, nasi goreng adalah pilihan desperate. Bila tidak ada lagi menu lain yang bisa dipilih, barulah saya menyerah pada nasi goreng - kecuali bila nasi gorengnya memang benar-benar dangerously delicious. Tetapi, hei, ternyata ada menu bebek di sini. Bakar maupun goreng. Maka, segera "terpanggillah" bebek goreng sambel ijo (Rp 17 ribu) untuk hadir di depan saya. Bebek gorengnya gurih dan sangat empuk. Sambel ijonya juga mantep. Satu-satunya kekecewaan adalah karena saya hanya pesan satu potong bebek goreng. Untuk bebek goreng sekualitas ini dan ukuran sekecil ini, rasanya pantas memesan dua potong. Bila Anda lebih suka ayam, selain ayam goreng, di sini juga ada ayam bakar bumbu rujak dan ayam cah jamur yang boleh diuji.  Khususnya pada Jumat malam - menjelang akhir pekan - kebanyakan para tamu agaknya memang sengaja datang untuk ikut meramaikan suasana dengan menyumbangkan beberapa lagu. Untungnya, kebanyakan tamu penyanyi yang menyumbangkan suara termasuk kategori "buaya kroncong" dengan kualitas vokal yang di atas rata-rata. Sangat menghibur! Kalau boleh usul: tolong volume pengeras suaranya dikecilkan sedikit. Sungguh tak nyaman makan malam sambil mendengar musik yang terlalu nyodok ke gendang kuping. Para tamu harus berteriak-teriak bila perlu berbicara sambil bersantap. Dan itu malah membuat suasana kian hingar-bingar. Usul lain: perlu ada teh poci, dong. Mosok mat-matan mendengarkan kroncong tidak ditemani teh poci yang wasgitel alias wangi, panas, sepet, legi, tur kenthel. Mosok harus didampingi bir hitam? OK, kalau sudah ada teh poci, tolong saya diberi tahu, ya?

Warung Kroncong Gaul
Jl. TB Simatupang Raya (Golf Fatmawati)
Jakarta Selatan
021 91306915, 98358835

PECEL BU KUS, SURABAYA

Popularitas kuliner tradisional telah ikut berjasa melambungkan pecel madiun. Di mana-mana - bahkan hingga di luar Jawa pun - kita sekarang dapat menemukan sajian ini dengan cukup mudah. Sekalipun beti - alias beda-beda tipis - tetapi memang ada perbedaan antara pecel dari Madiun, Kediri, Malang, maupun Solo. Semuanya punya penggemar masing-masing, dan punya ciri-ciri local genius sendiri. Ciri utama pecel madiun adalah petai cina (kemlandingan) dan srundeng, serta sambal kacangnya yang ditumbuk agak kasar dengan cuatan tone asam jawa dan kencur. Sayur-mayurnya mirip dengan pecel lainnya. Bila almarhum Ibu yang asal Madiun membuat pecel, sayur-mayurnya serba lengkap, seperti: kangkung, kenikir, bayam, tauge, kacang panjang, kol, kecipir, jantung pisang, bunga turi. Di Surabaya, salah satu rumah makan populer yang menyajikan pecel madiun adalah Warung Pecel Bu Kus. Tetapi, demi menjaga konsistensi - mengingat berbagai jenis sayur hanya tersedia musiman, a.l. bunga turi - maka Bu Kus justru menyajikan pecel dengan jenis sayur-mayur terbatas. Namanya juga nasi pecel, tentulah disajikan dengan seporsi nasi yang dionggokkan di bagian dasar pincuk daun pisangnya. Nasi itu kemudian tertutup sayur-mayur yang diguyur sambal kacang. Nasi pecel ini disajikan dengan rempeyek - teri atau kacang tanah - berukuran superbesar. Tetapi, lho lho lho, kok nasi pecelnya masih lagi disiram dengan sayur lodeh? Apa tidak salah? Lodehnya bukan lodeh sayur, melainkan irisan kecil tahu dan tempe goreng yang dimasak dalam kuah lodeh. Lodeh tahu-tempe ini disiramkan dengan kuahnya ke atas nasi pecel. Ini memang gaya penyajian khas Madiun. Namanya: nasi pecel lodeh (Rp 10.500). Tetapi, bila Anda masih tergolong rookie dalam tradisi pecel madiun, lodehnya boleh diminta agar disajikan terpisah dalam cambung kecil. Bu Kus juga menyediakan berbagai lauk lengkap untuk melengkapi sajian nasi pecelnya, seperti: empal, telur matasapi, paru goreng, udang gimbal, otak goreng, dadar jagung, tahu bacem, telur asin, dan lain-lain. Selain sajian pecelnya, warung Bu Kus ini juga menyajikan garang asem, sop buntut, ayam goreng, ayam panggang, botok lamtoro, pepes bandeng, urap, rawon, dan nasi campur. Minumnya? Es beras kencur, tentu saja. Atau, es kunyit asam. Ketika makan di warungnya, kita ditemani foto Bu Kus yang cantik. Maklum, Bu Kus bersama suaminya - seorang anggota TNI AU - telah meninggal dunia beberapa tahun yang silam dalam kecelakaan lalu lintas di dekat Mojokerto. Pecel Bu Kus juga punya gerai lain di Jalan Kutei 30, Surabaya. Tinggal pilih mana yang lebih dekat dengan posisi Anda saat lapar.

Pecel Bu Kus
Jl. Barata Jaya XX/110
Surabaya
021 5042357

Jumat, 01 April 2011

SOTO BANJAR NYAMAN IBU H. AMIR, JAKARTA SELATAN

Berdasar versi aslinya, soto banjar harus berwarna putih. Putihnya dihasilkan karena sotonya memakai susu. Soto putih ini disantap dengan ketupat. Bila Anda kurang menyukai susu dan lebih suka kuah soto yang bening, di sini juga ada versi soto bening. Tetapi, soto bening ini tidak boleh lagi menyandang nama soto. Soto bening harus disebut sop. Anehnya, sop tidak boleh dimakan dengan ketupat, melainkan wajib dengan nasi. Unik juga “protokol” makan soto a la Banjar ini. Padahal, isinya persis sama, yaitu: soun, suwiran ayam goreng, telur rebus, kentang rebus, dan perkedel kentang. Sekalipun memakai susu, tetapi kuahnya masih sangat encer, dengan aroma kapulaga yang samar-samar. Comfort food yang ideal. Selain soto banjar, cicipi juga menu khas mereka, yaitu masak habang iwak haruan. Iwak haruan adalah ikan gabus, dimasak seperti bumbu bali, dengan citarasa pedas-manis-asam yang sungguh memukau. Masak habang juga tersedia dalam jenis protein lain, yaitu: intalu (telur), daging sapi, dan ayam. Belum lama ini, rumah makan ini juga memperkenalkan menu baru berupa pepes ikan duri lunak. Lunaknya duri ikan ini bukan karena dimasak dalam pressurized cooker (presto), melainkan karena dikukus selama 12 jam dengan api sangat kecil. Bila Anda penggemar ketupat kandangan, ini juga tempat yang tepat untuk memuaskan rindu kepada sajian khas dari Kandangan. Masakan Banjar lain yang perlu dicicipi di sini adalah gangan patin. Gangan sebenarnya adalah masakan asam pedas seperti di Riau, atau seperti pindang di Palembang. Gangan juga nama yang dipakai di Belitung untuk masakan serupa, sedangkan di Bangka namanya "berubah" menjadi lempah. Selain gangan patin, juga ada gangan haruan dan gangan iga sapi. Pada hari-hari Sabtu dan Minggu, rumah makan ini juga menyediakan nasi kuning dan wadai (kue-kue basah) khas Banjarmasin. Soto Banjar Nyaman ini sekarang juga punya cabang di Jl. Tebet Barat Dalam 7A, Tebet Barat (021 98857396), dan di Jl. Pulo Lio Pintu III, Kawasan Industri Pulo Gadung.

Soto Banjar Nyaman Ibu H. Amir
Jl. Pangeran Antasari 50
Cilandak Barat
Jakarta Selatan
021 7654637

SATE KLOPO MADURA

JIKA mendengar kata sate, yang terbayang adalah daging yang dipotong-potong kecil dan ditusuk ke sebilah bambu kecil. Dagingnya bisa terasa dari kambing, sapi, ayam, kelinci, bahkan bekocot atau kerang. Daging tersebut diberi bumbu tertentu dan dibakar dengan menggunakan arang. Namun, sate tidak dimakan begitu saja. Setelah dibakar sampai matang, sate disiram saus kacang berbumbu dengan campuran kecap. Karena ada bawang merah atau cabai dalam bumbu tersebut, rasa yang ditimbulkan pun gurih, manis, dan pedas. Selain itu, bumbu juga berguna untuk menghilangkan bau amis daging kambing yang tajam. Dan biasanya, orang lebih suka menyantap sate kambing dengan bumbu kecap saja, tanpa kacang, dengan irisan bawang merah yang banyak dan perasan jeruk limau. Di Madura, Jawa Timur, sate daging dalam potongan kecil tersebut juga dikenal. Hanya saja, berbeda dengan lainnya, satenya dibalut oleh parutan kelapa. Oleh sebab itu, jenis sate ini lebih dikenal dengan nama sate kelopo (kelapa). Ia menjadi ciri khas Madura yang popularitasnya meluas ke seantero Jawa Timur dan banyak tempat di Indonesia, terutama yang memiliki komunitas etnik Madura. Sate kelopo sebenarnya sama saja dengan sate daging. Bahan utamanya berupa daging yang dipotong-potong kecil. Daging sapi yang dipilih biasanya daging bagian lulur dalam dan dipisahkan dari ototnya. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa daging sate ini empuk dan tidak alot. Di antara daging-daging tersebut diselipkan juga sepotong lemak untuk menambah kegurihan sate kelopo. Sebelum dibakar, sate tersebut dibaluti parutan kelapa yang berbumbu. Lebih nikmat jika pilihan kelapanya adalah kelapa agak muda sehingga rasa yang dihasilkan lebih gurih. Tidak lupa sebelum dibakar, sate diolesi dengan minyak sayur dan sedikit kecap manis. Setelah itu daging dibalurkan kelapa yang telah diberi bumbu halus. Bumbu halus itu terdiri dari bawang putih, bawang merah, cabai merah, ketumbar, sedikit garam dan gula merah. Usai proses persiapan, sate kelopo pun siap untuk dibakar. Dibakarnya pun menggunakan arang dan tidak boleh terlalu kering. Dan saat lemak bercampur dengan bumbu dan kelapa tersebut meleleh saat pembakaran, aroma yang muncul sangat menggiurkan Walaupun sudah berkesan nikmat, masih ada yang perlu dipersiapkan sebelum menyantapnya, yakni saus kacang bumbu sate. Saus ini terdiri dari kacang tanah goreng yang dihaluskan, bawang merah dan putih goreng, cabai merah, cabai rawit, gula serta garam. Semua elemen bumbu dihaluskan dan dicampurkan dengan kacang yang telah dihaluskan. Tambahkan pula air sesuai selera sehingga membentuk adonan saus. Tentu tak ketinggalan menaburinya dengan air jeruk nipis. Di Surabaya, ada banyak tempat yang bisa dikunjungi untuk mendapatkan sate kelopo. Di antaranya adalah kawasan Ondomehon, Sidodadi, Jl. Rangkah, depan Stadion Tambak Sari, atau Jl. Mayjen Sungkono. Masing-masing tempat ini memiliki kisah masing-masing. Di kawasan Ondomehon, misalnya. Konon, di tempat ini, penjual satenya sudah mangkal sejak 1961. Bahkan ada selentingan penjual di sana sudah memasuki generasi ketiga. Sedangkan di Jl. Rangkah, penjualnya adalah ibu-ibu asli dari Madura. Berbekal bakul mereka berkeliling keluar masuk kampung untuk menjajakan sate kelopo. Sementara di salah satu kaki lima di daerah Kapas Krampung, sate kelopo yang disajikan juga enak sekali. Daging pilihannya jauh dari kesan alot. Balutan kelapanya juga gurih. Biasanya, para penjual sate ini mangkal dari pukul 17.00 WIB sampai 21.00 WIB. Dalam sehari, umumnya mereka biasa menghabiskan sekira 200 tusuk. “Tapi banyak saingan di daerah sini,” ujar Mujiono, salah satu penjual sate di sana. Penjual sate kelopo memang banyak, namun peminatnya juga tak kalah banyak. Apalagi, harganya cukup ekonomis, yakni Rp8 ribu per sepuluh tusuk, atau yang biasa disebut oleh masyarakat Madura dengan sejinah. Kelebihan utama sate ini adalah dagingnya yang empuk dan gurih. “Saya menggunakan resep seperti pedagang lain. Tapi agar empuk, daging cukup dibungkus dengan daun pepaya setelah dipotong-potong. Sepotong lemak juga saya selipkan di antara daging jadi gurih,” aku Mujiono. Selain berdagang sate pada malam hari, Mujiono juga menjual gulai di tempat lain pada pagi hari. Sebenarnya, sate dan gulai merupakan paduan yang serasi. “Tapi, peminat gulai lebih sedikit dibandingkan sate kelopo,” tambah Mujiono. Kemunculan sate ini sendiri terkait dengan kisah-kisah kerajaan. Diceritakan bahwa sate kelopo merupakan hidangan untuk para raja-raja zaman dahulu. Meski demikian, tak ada cerita pasti mengenai hal tersebut. Yang jelas, sate tersebut kini tak hanya dikenal di Madura, tetapi telah menjadi salah satu hidangan di banyak kawasan Indonesia, terutama yang memiliki komunitas etnik Madura.

BELALANG, MAKANAN EKSLUSIVE

SELAMA ini belalang bagi sebagian besar masyarakat dianggap sebagai hama. Namun, beda halnya dengan masyarakat di Gunungkidul, Yogyakarta. Bagi mereka, belalang menjadi makanan mahal dan eksklusif, apalagi jika sulit untuk mendapatkan binatang yang satu itu. Belalang atau dalam bahasa jawa disebut walang merupakan serangga herbivora dari sub-ordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Binatang yang satu ini banyak dijumpai dipinggir Kota Wonosari. Di sepanjang jalan Wonosari-Semanu, dan Playen–Paliyan, menjadi favorit penjual belalang menjajakan dagangannya. Pasalnya, jalan tersebut banyak dilalui pengendara dari luar kota. Tidak sedikit pedagang yang mendatangkan dagangannya dari luar daerah, seperti Kulonprogo dan Purworejo. Marjo salah seorang pedagang di Jalan Wonosari-Semanu mengaku, per hari dia menjual sekitar 700-800 ekor belalang, dengan memeroleh keuntungan sekira Rp100-150 ribu. Untuk mencari belalang, pria berusia 70 tahun itu menghabiskan waktu sekira lima jam per hari. "Anak saya yang mencari belalang dengan menggunakan lem di sawah sekitar sini, dan saya yang menjualnya," kata Marjo saat ditemui di Jalan Wonosari-Semanu, Yogyakarta. Pencari Belalang sudah menjadi pekerjaan sampingan maupun pokok oleh sebagian masyarakat Gunungkidul. Tak heran jika setiap sore Anda bisa melihat serombongan orang menggunakan sepeda membawa galah yang di atasnya menggunakan lem atau jaring, dan mencari belalang di sawah. "Biasanya harganya cuma Rp200, namun karena kondisi cuaca sedang tidak bagus dan belalang sedang sulit sekarang dijual seharga Rp400," imbuh pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani itu. Semeentara penikmat belalang asal Wonosari, Didit (35), mengaku hampir setiap minggu membeli belalang di daerah Semanu. "Hampir setiap seminggu sekali saya membeli belalang ke sini, kami sekeluarga senang menikmati belalang karena cocok buat lauk dan cemilan, rasanya seperti udang," katanya. Di sekitar Kota Wonosari, belalang goreng dijual per kemasan plastik berisi 8 dengan harga Rp4.000, dan per toples Rp60 ribu. Belalang goreng juga bisa ditemui di pusat oleh-oleh di sekitar Kota Yogyakarta. Namun bagi masyarakat yang tidak cocok mengudap makanan yang satu ini bisa menderita gatal-gatal.

Sabtu, 26 Maret 2011

BUKU 100 RESEP MASAKAN UNTUK KATERING KARYA TUTI SOENARDI

Catatan perjalanan karir seorang ahli gizi dan pakar kuliner Indonesia, Tuti Soenardi selama 40 tahun beliau berkarya terangkum lengkap di sini. Resep kreasi beliau bisa dinikmati khususnya mereka yang ingin membuka usaha di dunia catering. Penasaran? Mengikuti jejak karir seorang Tuti Soenardi seperti tidak ada habisnya. Banyak sekali karya-karya beliau yang telah dirangkum lengkap ke dalam sebuah buku. Tuti Soenradi yang juga sebagai ahli gizi mencoba menciptkan hidangan yang tidak hanya enak dan lezat tapi juga sehat. Bersamaan dengan perayaan 40 tahun beliau berkarya, sebuah buku tentang perjalanan karirnya pun terangkum lengkap. Buku ini tidak hanya berisi catatan perjalanan karir seorang Tuti Soenardi mulai dari di bangku sekolah, hingga pengabdiannya di dunia gizi dan kuliner hingga saat ini. Tapi juga berisi 100 resep yang sudah melewati dapur ujinya. Buku setebal 146 halaman ini ditulis tidak hanya oleh Ibu Tuti Soenardi sendiri tapi juga dibantu oleh Yatie Asfan Lubis. Di dalam buku ini dipaparkan secara lengkap bagaimana kiprah Ibu Tuti Soenardi mencoba memasyarakatkan gizi tidak hanya melalui buku, seminar, tapi juga mencakup dunia radio hingga televisi di kala itu. Seratus resep yang juga dihadirkan dalam buku ini adalah salah satu masakan katering, mulai dari hidangan pembuka, menu utama, dan juga makanan ringan. Berbagai macam sup seperti Sup Krim Bayam Smoked Beef, Sup krim Labu Kuning Udang, Sup Makaroni Ayam, Sup Minestrone, dan beberapa jenis sup lain bisa dicoba sebagai menu pembuka yang segar. Hidangan utama nusantara yang enak dan mudah untuk dipraktekkan di rumah, seperti Sate lilit Tempe, Sambal Goreng Petis Telur Puyuh, dan Ayam Bacem Goreng Tepung. Untuk sajian sayuran pun tak ketinggalan beragam jenisnya, mulai dari Tumis Terung Bumbu Pedas, Cah kembang Kol, Brokoli Isi Ayam Udang, Baby Buncis Masak Daging dan masih banyak lagi. Sajian pasta khas Italia juga menyemarakkan sajian resep dalam buku ini. Foto-foto cantik juga menghiasi setiap halaman, sehingga Anda tentu dapat membayangkan hasil akhir dari masakan yang sedang Anda buat. Buku ini sangat mudah dipahami bahkan bagi Anda yang tergolong pemula di dunia masak memasak.

Tuti Soenardi 40 Tahun Berkarya
Pengabdian Abdai untuk Dunia Gizi dan Kuliner
Yatie Asfan Lubis dan Tuti Soenardi
Rp 85.000,00
Dapat dibeli di Toko Buku Gramedia

NASI GORENG SUPER MAHAL KHAS RESTORAN KAPIN SURABAYA

Nasi goreng super mahal yang harganya Rp 160 ribu per porsi. Pertama, porsinya sangat besar. Tergantung siapa yang makan, tetapi satu porsi nasi goreng ini cukup untuk disantap antara 4-6 orang. Kedua, isinya memang sangat mewah. Di antara nasi goreng yang gurih dan lezat itu, tersembunyi potongan udang segar dan besar dalam porsi yang generous. Di atas nasi goreng itu, hampir seluruh porsinya tertutup oleh daging kepiting. Sekarang menjadi jelas mengapa nasi goreng ini dibandrol dengan harga sangat mahal. Kenapa disebut nasi goreng Widodo? Kenapa bukan nasi goreng Kapin? Ceritanya panjang. Suatu hari, seorang kaya bernama Widodo singgah untuk makan di restoran ini. Karena Pak Widodo penggemar kepiting kelas berat,  pesanannya adalah: "Buatkan nasi goreng dengan kepiting sebanyak-banyaknya. Berapa pun harganya akan saya bayar." Maka, jurumasak Kapin pun menjawab "tantangan" Pak Widodo dengan porsi nasi goreng yang bahkan tidak pernah dibuat sebelumnya. Pak Widodo puas dengan masakan itu. Setiap kali ia datang lagi ke Kapin untuk memesan makanan yang sama. Tak ayal lagi, banyak orang pun ikut-ikutan memesan nasi goreng spesial itu. "Nasi goreng seperti yang dipesan Pak Widodo itu, lho," kata mereka. Kapin memang mengutamakan hidangan sari laut. Sup kepitingnya banyak dicari orang - dibuat dengan berbagai versi: asparagus, jagung, bibir ikan, perut ikan, dan lain-lain. Masakan pauhi (abalone), kepiting, udang, ikan, dan cumi-cumi dari Kapin sudah tenar sejak lama. Jangan lewatkan rol udang (biasa disebut juga sebagai lumpia udang atau he keng, Rp 70 ribu) yang cukup istimewa. Burung dara goreng (Rp 65 ribu/2 ekor) di Kapin juga merupakan salah satu favorit saya di sini. Khususnya karena sangat padan dipadukan dengan nasi gorengnya. Boleh juga diuji bihun kepiting (Rp 100 ribu) yang mirip dengan sajian serupa di Singapura. Bedanya, di Singapura harganya bisa lima kali lipat. Bila Anda datang ke Kapin dengan keluarga atau rekan-rekan bisnis, yang terbaik adalah memilih berbagai paket makan siang yang ditawarkan. Paket untuk berempat seharga Rp 163 ribu, berenam Rp 280 ribu, dan berdelapan Rp 396 ribu. Kalaupun kurang - karena hanya 4-5 lauk - tinggal menambah 1-2 jenis lauk lagi. Ah, kalaupun Anda datang sendiri ke Kapin, ada menu-menu individual untuk dipesan, seperti: tami goreng (di Jakarta disebut ifu mi, Rp 20 ribu), lo mi, angto mi, mi goreng, bihun goreng, dan lain-lain. Kapin sekarang juga sudah mempunyai cabang di Jl. Raya Kupang Indah 23 (031 7340528, 7347192). Bagi saya, tempat aslinya selalu lebih baik, karena tidak ada yang dapat menggantikan suasana di tempat asal. Kapin juga melakukan layanan antar makanan ke rumah atau ke kantor.

Restoran Kapin
Pasar Besar Wetan 55D
Surabaya
031 5340262, 5451072

 
Design by Widyaswara | Address : Jl. Kalidami viii/25 Surabaya - Telp.(031) 5926865, 081322430013 | Blogger Templates