Bakmi goreng Djogja ini lezat hangat, bisa melawan rasa dingin di malam hari. Mi nya lembut berbalut bumbu beraroma bawang putih yang cukup tajam. Irisan daging ayam kampung yang empuk dan potongan sayuran jadi isiannya yang komplet, cocok untuk mengganjal perut yang tengah lapar! Jalanan Buncit yang luar biasa padat merayap setiap malam kadang bikin jengkel. Belum lagi perut lapar karena belum makan malam. Warung ini selalu ramai pengunjung, bahkan deretan mobil selalu saja menyesaki area parkiran yang tidak seberapa luas. Rasa lapar dan penasaran yang membuat saya langsung berbelok ke warung ini. Beberapa pengunjung baru saja meninggalkan meja mereka, sehingga saya tak perlu mengantri untuk mendapatkan duduk. Ada lebih dari lima buah meja panjang sederhana mengisi petak warungnya, dua buah anglo berjajar di bagian depan samping gerobak tempat meracik minya. Seporsi Bakmi Goreng Spesial Paha (Rp 19.000) ini mengejutkan saya. Porsinya sangat besar, dan bisa disantap untuk berdua. Sepotong paha ayam kampung jadi pelengkapnya. Hmm..aroma yang menggiurkan membuat tak sabar untuk segera mencicipinya. Tabruan bawang goreng, daun seledri sebagai toppingnya. Potongan tomat, irisan kol, dan suwiran daging ayam menyembul diantara mi gorengnya. Mi nya pipih lembut, rasanya gurih-gurih dengan semburat rasa manis yang tidak dominan dan juga bumbu bawang putih dan kemiri yang cukup tajam. Penggunaan sedikit kecap yang membuat mi ini berwarna kecokelatan dan menimbulklan rasa manis yang lamat-lamat. Bakmi goreng ataupun bakmi godog racikan Mas Tok ini memiliki standar rasa. Pelayan pun tidak akan menanyakan saya ingin mi dengan rasa pedas ataupun tidak. Karena disetiap meja disediakan semangkuk cabai rawit yang sebagai teman makan mi. Sebelum disantap cabai rawit utuh ini saya potong-potong terlebih dahulu. Jadi bikin rasanya lebih gigit! Ayam yang digunakan adalah ayam kampung. Ukurannya cukup besar dan dagingnya yang empuk mudah di koyak denan garpu dan sendok. Daging ayamnya pun terasa gurih hingga ke bagian dalam. Untuk yang tengah lapar berat, seporsi bakmi goreng ini pastilah cukup. Tapi jika tidak terlalu lapar, mi goreng ini bisa disantap berdua. Segelas teh poci gula batu yang hangat membersihkan tenggorokan saya dari jejak minyak bakmi goreng ini. Hmm..setelah perut kenyang, saya pun siap menerjang kemacetan Buncit kembali.
Bakmi Djogja Mas Tok
Jl. Warung Buncit Raya (Samping Rumah PAN)
Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar