Senin, 09 Agustus 2010

IKAN BAKAR WIYUNG SURABAYA

Surabaya - Suka dengan ikan bakar. Mungkin sajian dari ikan laut dan air tawar ini bisa jadi pembangkit selera. Bumbunya sederhana namun bisa membuat ketagihan. Mau? Ikan laut dan air tawar ini dibubuhi bumbu sederhana lalu ikan dibakar di atas api arang hingga matang. Uniknya lagi ikan bakar ini dipanggang bersama daun pisang. Aroma daun pisang ini menimbulkan aroma wangi semerbak. Sama dengan ikan bakar yang dihidangkan dengan daun pisang, nasi putihnya juga dibungkus dengan daun pisang yang sebelumnya dipanaskan di atas bara api. Ikan aroma daun yang menyegar nasinya juga terasa sedap. "Daun pisang membuat aroma ikan bakar menjadi tambah segar dan nikmat untuk disantap," kata Cak Ir. Yang istimewa ikan bakar ini selalu memakai ikan laut dan air tawar yang segar. Seperti ikan kerapu, ikan kakap, ikan bandeng, ikan gurami, cumi, dan udang. Semakin menambah kesegaran, ikan bakar ini disajikan dengan cocolan sambal mangga dengan daun kemangi dan mentimun yang segar. Tertarik Anda bisa mampir ke Depot Ikan Bakar Segar Daun Pisang yang ada di Jalan Wiyung Gemol. Harga pun terjangkau. Untuk satu porsi ikan gurami dijual Rp 18.000 begitu pula dengan ikan yang lain. Yang paling mahal adalah ikan kerapu merah. Satu porsi Rp 25 ribu. Tempatnya cukup asyik untuk bersantai. Tempat ini buka mulai pukul 11.00-22.00 WIB.

TAHU CAMPUR KHAS MOJOKERTO

Mojokerto - Bagi pencinta kuliner yang kebetulan mampir di Kota Mojokerto, tidak ada salahnya jika mencoba hidangan tahu campur satu ini. Komposisi boleh dikatakan sangat sederhana terdiri dari kol, tauge, mie, selada, daging sapi, petis serta ditambah dengan tahu dan lontong. Saat disajikan bahan-bahan itu dicampur menjadi satu dan ditambah dengan gimbal kaspe (dadar singkong). Makanan ini rasanya manis dan gurih karena ada rasa kecap manis. Tertarik ingin mencobanya? Mampirlah ke warung makan milik Bu Kasiatun (57) berada di Jalan Mojopahit Selatan, Kota Mojokerto. Lidah para penikmat makan enak akan ketagihan. Harga yang ditawarkan juga terjangkau kocek, satu porsi dijual dengan harga Rp 5.000. "Hanya dengan tehu campur ini, kebutuhan setiap hari saya bisa terpenuhi dan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga," kata Kasiatun. Tahu campur milik Kasiatun ini memang sudah menjadi resep keluarga sejak tahun 1953. Ketika itu Kasianto ayah kandung Kasiatun tidak lulus di AKABRI, tetapi hal itu tidak menjadi kendala untuk menghidupi keluarganya. Kasianto memilih untuk jualan tahu campur keliling di Kota Mojokerto. "Alhamdulillah, sekarang saya punya 12 rombong keliling," pungkas Kasiatun.

MENU SUSHI KHAS SHANGRI-LA HOTEL SURABAYA

Surabaya - Anda pencinta makanan Jepang, tidak salahnya mencoba menu yang ditawarkan oleh Hotel Shangri-La Surabaya. Menu yang ditawarkan adalah Rainbow Rolls. Menu ini perpaduan nasi sushi yang di atasnya diberi bermacam-macam sari laut antara lain, daging ikan tuna, salmon, cumi segar, daging gurita, ikan kakap, udang gala, buah alpukat dan telur ikan. Sushi yang biasa kita temukan hanya menggunakan satu macam lauk saja tetapi kali ini Chef Mido Masashi dari Negeri Sakura dan timnya membuat terobosan baru dengan mengkombinasikannya berbagai macam rasa. Chef Suarsana, Assistant Chef mengemukakan bahwa dalam membuat sushi diperlukan kepandaian dan teknik khusus juga standard yang harus di lalui agar sushi dan lauknya senantiasa tetap segar dan enak dikonsumsi. Salah tekniknya adalah mengepal nasi sushi. Berdasarkan kekuatan tangan sewaktu mengepal, bentuk nasi bisa berupa bentuk silinder (tawaragata), kotak persegi empat (hakogata) dan kapal (funegata). Tempat membuat nasi sushi pun tidak sembarangan, ada tatakan khusus yang biasa disebut sudare (anyaman bambu bentuk persegi panjang) yang dibungkus dengan plastik Tidak hanya mengepal nasi tetapi yang lebih penting juga adalah teknik menyiapkan lauknya. Pada pengolahan udang, setelah dibersihkan udang direbus selama kurang lebih 3 menit kemudian di celupkan kedalam air es selama 5 menit. Ini bertujuan agar daging udang tetap segar dan dagingya tidak keras. Menurut Chef asal Okayama Jepang ini mengatakan agar udang tidak melengkung pada saat dimasak, daging udang terlebih dahulu ditusuk dengan tusukan sate kemudian baru dimasak. "Setelah bahan semua sudah matang, sushipun siap dinikmati dengan acar jahe merah dan wasabi yang berfungsi untuk menghilangkan bau amis," tuturnya. Dalam dunia Sushi terdapat istilah-istilah kata yang memiliki arti dalam bahasa Jepang antara lain, otesho/shoyu/murasaki atau kecap asin, kappa (ketimun), gari (asinan Jahe), gyoku, su (cuka), kusa (nori) dan gunkan (sushi yang dikelilingi nori) dan shari (nasi sushi).

NASI KARE KHAS GRESIK

Gresik - Anda pencinta makan enak dan senang berpetualang, tidak salahnya mampir ke warung makan sederhana di daerah pantai utara di Jalan Raya Daendles di Desa Brok Kuadeng, Sedayu, Gresik. Warung sederhana dengan nuansa putih itu menyajikan kare ayam. Ayam yang diolah adalah ayam kampung. Rasa makanan berkuah santan ini rasanya maknyus. Ada sedikit pedas karena dicampur dengan cabai rawit. Semakin bertambah sedap irisan daun bawang. Adalah Q'tayah (55) sang empunya warung makan ini. Warung sederhana miliknya berdiri sejak tahun 1955. Dia adalah generasi ketiga yang menjalani warung itu. "Dulu yang menjalani warung ini adalah nenek saya, Kasri dan kedua ibu saya Khadijah Munawaroh," ungkapnya.
Wanita berusia 55 tahun ini mengaku membutuhkan 30 Kg ayam setiap hari. Warung miliknya buka mulai Pukul 08.00-18.00 WIB. "Yang datang banyak dari luar kota. Ada dari Surabaya, Sidoarjo bahkan dari Bogor," tuturnya. Harganya tidak sampai membuat kantong jebol. Harga satu porsi Rp 8 ribu. Nasi putih dijual Rp 1.000 dan teh hangat Rp 1.000. Tertarik? Singgahlah ke warung makan tanpa nama itu tapi oleh masyarakat sekitar akrab menyebutnya Warung Brak.

NASI MENER, MAKANAN KHAS GRESIK

Gresik - Sekilas tidak ada yang istimewa dari makanan ini. Apalagi lauk yang ada dalam makanan itu sering ditemui di sajian lainnya. Tapi makanan ini sudah sangat jarang karena tergerus kudapan lainnya. Nama makanan ini Nasi Mener. Nasi ini ada sejak zaman dahulu kala dan sangat terkenal pada masanya di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Sebenarnya apa nasi mener itu? Nasi mener merupakan nasi yang disiram dengan kuah dari sayuran kangkung dan kenthi yang segar. Nasi mener semakin sedap dengan adanya sambal mangga muda. Kombinasi sayur dan sambal rasanya menjadi segar, pedas, dan asam yang menciptakan aroma yang khas. Nasi mener semakin istimewa ditambah dengan lauk tambahan seperti peyek, teri, telur ikan bader, pindang, dan daging. Nasi ini disantap semakin nikmat jika dihidangkan dengan daun pisang. Tertarik ingin mencoba makanan ini. Para pencinta makan enak bisa mendatangi warung Nasi Mener di Jalan Akim Kayat No 3. Buka setiap hari mulai pukul 08.00-13.00 WIB. "Saya sudah jualan disini sudah delapan tahun," ujar Maryana, penjual nasi mener. Harga yang ditawarkan terjangkau dompet yaitu Rp 3.000. Karena harganya yang merakyat dan banyak dicari. "Saya sudah langganan karena rasanya enak apalagi sambal mangganya itu," ungkap Narti sebagai salah satu pembeli.

NASI ROMI, SUMENEP MADURA

Sumenep - Bagi pecinta kuliner, rasanya tidak cukup bila berkunjung ke Kabupaten Sumenep tidak sarapan nasi romi. Nasi yang banyak digemari warga ini merupakan salah satu makanan has daerah ujung timur pulau garam Madura. Nasi romi rasanya gurih. Cara memasaknya menggunakan sedikit santan dan diberi garam. Disajikan dengan irisan telor dadar yang sudah diberi bumbu dan abon (daging sapi yang dihaluskan). Makanan yang biasa dijajakan setiap pagi ini sangat cocok untuk sarapan. Sehingga bila ingin merasakan hanya tersedia sampai pukul 09.00 WIB. Tak satu pun yang tahu alasan diberi nama romi. Namun yang pasti yang membedakan dengan nasi lain, karena dimasak dengan santan dan hanya disajikan dengan telor dadar dan abon.
Tak ada lauk-pauk lainnya. Tetapi, sangat digemari warga Sumenep sebagai sarapan pagi. Selain simpel juga harganya hanya Rp 3 ribu per bungkus (satu porsi). Salah seorang penjual nasi romi, Ny Nafhatun (35), warga Pamolokan Sumenep, mengatakan, warga perumahan rata-rata sarapan nasi romi. "Setiap hari saya keliling ke perumahan. Minimal 3 sampai 5 kilo beras habis terjual," kata Nafhatun pada detiksurabaya.com ditengah kesibukannya melayani pembeli di Perumnas Bangkal, Sumenep,

RUJAK BUBUR KHAS PAMEKASAN MADURA

Pamekasan - Rujak bubur salah satu kuliner khas Madura dari puluhan aneka kuliner yang ada di Pulau Garam ini. Rujak bubur merupakan menu makan siang yang kini menjadi pilihan favorit keluarga saat jeda makan siang tiba. Menu yang satu ini menjadi unik, lantaran mengawinkan dua menu berbeda. Yakni rujak dan bubur bawang. Harga satu porsinya cukup terjangkau. Cuma merogoh kocek sebesar Rp 4 ribu, konsumen sudah bisa menikmati rujak bubur sepiring penuh. Karena harganya yang terjangkau itulah, banyak konsumen yang memilih membungkus lebih dari seporsi dan dimakan bareng sekeluarga di rumah masing-masing. Tapi, ada pula konsumen yang langsung melahapnya di warung rujak bubur milik Liana ini. Sebelum menyajikan ke konsumen, Liana mengulek racikan bumbu rujak berupa campuran cabai, petis, kacang goreng, dan irisan pisang mentah di atas cobek besar. Setelah halus, Liana menambahkan irisan cingur rebus, kecambah, irisan kacang panjang, dan irisan rumput laut. Tak lupa Liana menambah cacahan mentimun dan kripik singkong. Usai mengulek rujak, Liana terlebih dulu menuang bubur bawang ke atas wadah. Bisa berupa piring, bisa pula berupa talam daun pisang. Di atas bubur bawang inilah, Liana lalu menaburkan rujak. Jadilah rujak bubur siap saji. Warung rujak milik Liana ini cukup dikenal warga Kota Pamekasan, Madura. Apalagi lokasinya persis di pojok lintasan Jalan Jingga dan Jalan Purba. Liana sendiri mengaku, warung rujak bubur yang dikelolanya ini merupakan warisan mendiang ibunya. "Konsumen paling banyak memeasan pada saat jelang waktu makan siang," kata Mbak Lin. Liana mengaku, penganan rujak bubur ini bakal laris manis pada saat bulan puasa nanti. Selama rentang sebulan puasa itu, bakal bermunculan pedagang rujak bubur dadakan. "Usai salat tarawih, banyak warga muslim yang membeli rujak bubur," sambungnya. Menurut Liana, warung rujak bubur yang kini dikelola bersama adiknya itu, telah beroperasi sejak era 1970-an. Konsumennya tak hanya datang dari Kota Pamekasan saja. Namun, warga kota Pamekasan yang bekerja di luar kota pun menyempatkan mencicipi rujak bubur ini, saat mereka mudik ke Madura.

 
Design by Widyaswara | Address : Jl. Kalidami viii/25 Surabaya - Telp.(031) 5926865, 081322430013 | Blogger Templates